Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salju Longsor di Turki, 41 Orang Meninggal Dunia

Kompas.com - 07/02/2020, 15:24 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setidaknya 41 orang meninggal dan 84 lainnya terluka setelah dua longsor beruntun menghantam lereng gunung dekat perbatasan Turki dengan Iran.

Longsor pertama terjadi pada Selasa (4/2/2020) yang menghantam sebuah minibus dan kendaraan pembersih salju yang sedang melintas.

Seperti diberitakan CNN, Kamis (6/2/2020), akibat longsor pertama itu, 5 orang meninggal dunia dan delapan lainnya luka-luka.

Sebanyak 300 orang yang tergabung dalam tim penyelamat dikerahkan untuk membantu penanganan longsor tersebut.

Akan tetapi, saat tim berusaha menolong korban longsor pertama pada Rabu (5/2/2020), longsor kedua kembali menghantam daerah tersebut.

Puluhan orang meninggal akibat longsor kedua yang menyapu regu penyelamat yang berasal dari berbagai kalangan itu.

Foto-foto menunjukkan lebih dari 12 orang menggunakan sekop dan tongkat untuk membantu mengeluarkan korban yang berada di bawah timbunan salju. 

Operasi penyelamatan pun dihentikan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor ketiga.

Otoritas Bencana Turki (AFAD) memimpin langsung operasi penyelamatan kedua, Kamis (6/2/2020).

Tim penyelamat yang dibantu oleh anjing pelacak melakukan pencarian terhadap korban longsoran salju kedua.

Melansir BBC, Gubernur Van Mehmet Emin Bilmez mengatakan, polisi, pemadam kebakaran, dan tim penyelamat termasuk di antara korban meninggal.

Para korban meninggal langsung dikirim ke kota asal mereka untuk dimakamkan.

Melalui akun Twitter-nya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan bela sungkawa kepada para korban.

Ia pun berjanji akan memperkuat negara dalam hal kesiapsiagaan bencana dan segera menangani korban.

Erdogan juga mengajak rakyat Turki untuk tetap bersatu dan menjunjung solidaritas setelah serangkaian bencana melanda Turki pada awal 2020.

Belum lama ini, Turki diguncang gempa berkekuatan 6,8 SR di Provinsi Elazig pada 24 Januari 2020.

Akibat gempa ini, 41 orang meninggal dunia dan 1.600 orang lainnya mengalami luka-luka.

Guncangan gempa juga dirasakan oleh sejumlah negara seperti Suriah, Iran, dan Lebanon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com