Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Diprediksi Segera Mereda pada Awal Februari, Benarkah?

Kompas.com - 30/01/2020, 15:17 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, China telah merebak ke sejumlah negara.

Presiden China, Xi Jinping mengungkapkan, virus mirip pneumonia alias virus corona (2019-nCov) yang telah merusak Kota Wuhan ini harus dikalahkan.

Namun, beberapa pakar penyakit menular terkemuka dunia tidak dapat mencetuskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikannya.

Diketahui, terhitung hari ini sudah sebanyak 170 orang dilaporkan meninggal dunia dan 18 negara terinfeksi akibat virus corona.

Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), salah satu dokter ahli respiratori asal China, Zhong Nanshan memprediksi tingkat infeksi virus corona dapat memuncak pada awal Februari dan berangsur mereda.

"Saya memperkirakan bahwa itu akan mencapai puncaknya di sekitar minggu depan atau 10 hari, setelah itu tidak akan ada lagi peningkatan besar," ujar Zhong Nanshan yang juga merupakan pimpinan tim ahli untuk mengatasi wabah virus corona di China kepada Kantor Berita Negara Xinhua pada Selasa (28/1/2020).

Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata

Ahli respiratori asal China, Zhong Nanshan yang memprediksikan virus corona akan memuncak dalam 10 hari.Xinhua Ahli respiratori asal China, Zhong Nanshan yang memprediksikan virus corona akan memuncak dalam 10 hari.

Zhong menyampaikan, upaya China dalam mendeteksi dini dan melakukan isolasi awal dinilai merupakan langkah yang tepat.

"Setelah melaukan dua hal ini, kami memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mencegah puncak lainnya," kata dia.

Menilik jenis virus corona lainnya yang menyerang saluran pernapasan manusia, seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Zhong menjelaskan prediksi virus corona berkode (2019 nCov) ini tidak akan berlangsung lama seperti SARS yang mewabah pada 2003 silam.

Diketahui, SARS menginfeksi setidaknya 8.000 orang dan menyebabkan 800 kematian warga di dunia.

Dalam keberlangsungannya, SARS menyebar selama periode hampur 5-6 bulan.

"SARS berlangsung selama hampir lima atau enam bulan, tetapi saya tidak percaya bahwa virus corona baru akan dapat berlanjut selama itu," ujar Zhong.

Baca juga: Virus Corona, SARS, dan MERS, Manakah yang Paling Berbahaya?

Wabah memuncak pada April atau Mei

Masih dari sumber yang sama, dekan dari Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong, Gabriel Leung mengaku tidak setuju terkait tingkat infeksi potensial untuk virus yang merebak di ibu kota Hubei ini.

Dalam kajiannya, Leung memimpin tim ahli yang menggunakan pemodelan matematika untuk memprediksi penyebaran berdasarkan data yang tersedia di seluruh dunia.

Ia mengatakan, penelitian yang dilakukan timnya menunjukkan penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan sudah terjadi di semua kota besar dan mengingatkan bahwa pandemik mungkin dekat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com