Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Taal di Filipina Meletus, Pemerintah Campur Abu dan Plastik Jadi Batu Bata

Kompas.com - 19/01/2020, 11:21 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Gunung berapi Taal di Filipina sempat meletus beberapa hari yang lalu.

Usai letusan yang terjadi, Pemerintah Filipina mencampur abu letusan gunung dengan sampah plastik untuk dijadikan batu bata.

Cara ini diambil sebagai solusi atas masalah polusi dan bencana alam yang kerap terjadi wilayah itu.

Seperti diketahui, Gunung Taal saat meletus mengirimkan kolom debu yang menjulang tinggi ke langit.

Letusan tersebut membuat Kota Binan di dekatnya dilapisi serbuk abu-abu halus.

Akibat letusan itu, pejabat lingkungan tak hanya membersihkan kekacauan. Namun, dilansir dari AFP juga memutuskan untuk mencampur abu dengan pasir, semen serta plastik bekas guna membentuk sekitar 5.000 batu bata per hari.

Batu bata tersebut akan dimanfaatkan untuk proyek pembangunan lokal.

"Daripada hanya menumpuk abu di suatu tempat, kami dapat mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan itu termasuk plastik juga," kata Pejabat Lingkungan Kota Binan Rodelio Lee.

Adanya keberadaan abu vulkanik dan plastik yang berlimpah adalah gabungan kebahagiaan tersendiri bagi para pejabat di Binan. Mereka melihat proyek ini sangat menggembirakan

"Selama masa ini, kreativitas kita menjadi nyata," kata Wali Kota Binan, Arman Dimaguila.

Baca juga: Gunung Taal Meletus, Danau ini Nyaris Menghilang Setelah Erupsi

Krisis limbah di Filipina

Filipina, saat ini tengah menghadapi krisis limbah.

Sebuah laporan tahun lalu mengatakan, negara ini menggunakan plastik sekali pakai dalam jumlah yang mengejutkan.

Yakni sekitar 60 miliar kantong plastik sekali pakai per tahun.

Sementara itu, Filipina juga kerap menghadapi bencana seperti 20 badai besar setiap tahun. Selain itu juga harus mengalami gempa bumi yang kuat dan sering yang membunuh ratusan orang tiap tahun.

Negara ini pun mengalami letusan gunung berapi berkala.

Bencana yang terjadi di Filipina, adalah salah satu akibat dari letak negara ini yang berada di wilayah cincin api Pasifik dan aktivitas seismik.

Seperti terjadinya letusan Gunung Taal. Letusan Gunung Taal membuat 70.000 orang diungsikan ke pusat-pusat evakuasi akibat peristiwa ini.

Peringatan letusan yang jauh lebih besar dan terjadi kapan saja juga dikeluarkan oleh pejabat berwenang.

Baca juga: 82.000 Penduduk Mengungsi, Zona Bahaya Gunung Taal Jadi Kota Hantu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com