KOMPAS.com – Gunung berapi Taal di Filipina sempat meletus beberapa hari yang lalu.
Usai letusan yang terjadi, Pemerintah Filipina mencampur abu letusan gunung dengan sampah plastik untuk dijadikan batu bata.
Cara ini diambil sebagai solusi atas masalah polusi dan bencana alam yang kerap terjadi wilayah itu.
Seperti diketahui, Gunung Taal saat meletus mengirimkan kolom debu yang menjulang tinggi ke langit.
Letusan tersebut membuat Kota Binan di dekatnya dilapisi serbuk abu-abu halus.
Akibat letusan itu, pejabat lingkungan tak hanya membersihkan kekacauan. Namun, dilansir dari AFP juga memutuskan untuk mencampur abu dengan pasir, semen serta plastik bekas guna membentuk sekitar 5.000 batu bata per hari.
Batu bata tersebut akan dimanfaatkan untuk proyek pembangunan lokal.
"Daripada hanya menumpuk abu di suatu tempat, kami dapat mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dan itu termasuk plastik juga," kata Pejabat Lingkungan Kota Binan Rodelio Lee.
Adanya keberadaan abu vulkanik dan plastik yang berlimpah adalah gabungan kebahagiaan tersendiri bagi para pejabat di Binan. Mereka melihat proyek ini sangat menggembirakan
"Selama masa ini, kreativitas kita menjadi nyata," kata Wali Kota Binan, Arman Dimaguila.
Baca juga: Gunung Taal Meletus, Danau ini Nyaris Menghilang Setelah Erupsi
Filipina, saat ini tengah menghadapi krisis limbah.
Sebuah laporan tahun lalu mengatakan, negara ini menggunakan plastik sekali pakai dalam jumlah yang mengejutkan.
Yakni sekitar 60 miliar kantong plastik sekali pakai per tahun.
Sementara itu, Filipina juga kerap menghadapi bencana seperti 20 badai besar setiap tahun. Selain itu juga harus mengalami gempa bumi yang kuat dan sering yang membunuh ratusan orang tiap tahun.
Negara ini pun mengalami letusan gunung berapi berkala.
Bencana yang terjadi di Filipina, adalah salah satu akibat dari letak negara ini yang berada di wilayah cincin api Pasifik dan aktivitas seismik.
Seperti terjadinya letusan Gunung Taal. Letusan Gunung Taal membuat 70.000 orang diungsikan ke pusat-pusat evakuasi akibat peristiwa ini.
Peringatan letusan yang jauh lebih besar dan terjadi kapan saja juga dikeluarkan oleh pejabat berwenang.
Baca juga: 82.000 Penduduk Mengungsi, Zona Bahaya Gunung Taal Jadi Kota Hantu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.