Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khagendra Thapa Magar, Pemegang Rekor Pria Terpendek di Dunia Meninggal

Kompas.com - 18/01/2020, 19:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Khagendra Thapa Magar, pria terpendek di dunia meninggal dunia pada Jumat (17/1/2020) malam.

Pria asal Nepal itu meninggal dunia di usia 27 tahun, seperti dikutip dari DW (17/1/2020).

Khagendra memegang rekor dunia sebagai pria terpendek di dunia yang bisa berjalan dengan ketinggian 67,08 sentimeter.

Saudara laki-laki Khagendra, Mahesh Thapa Magar mengatakan bahwa Khagendra sudah berulang kali masuk rumah sakit karena pneumonia.

"Dia keluar masuk rumah sakit karena pneumonia, tapi kali ini jantungnya juga terpengaruh. Dia meninggal hari ini," kata Mahesh kepada DW.

Khagendra dilahirkan pada 14 Oktober 1992 di distrik Baglung, Nepal. Ia merupakan putra tertua dari Roop Bahadur dan Dhan Maya.

Menurut ayahnya, tubuh Khagendra sangat kecil ketika dilahirkan hingga bisa muat di telapak tangannya.

"Sangat sulit untuk memandikannya karena dia sangat kecil," kata ayahnya, dikutip dari laman resmi Guinnes World Records.

Khagendra yang tinggal di Kathmandu, Nepal mengklaim gelar pria terpendek yang bisa berjalan sebanyak dua kali.

Pertama dia mendapatkan rekornya itu pada 2010, sebelum dikalahkan oleh pria Nepal lainnya, Bahadur Dangi.

Setelah Dangi meninggal pada tahun 2015, Khagendra kembali menerima gelar pria terpendek yang bisa berjalan itu.

Sebelumnya, Khagendra juga mengklaim gelar remaja terpendek di dunia.

Baca juga: Manusia Terpendek di Dunia Meninggal Dunia

Duta Pariwisata Nepal

Meski menjadi pria terpendek di dunia, Khagendra bisa melakukan perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat untuk tampil di televisi serta menjadi Duta Pariwisata Nepal.

Pemimpin Redaksi Guinnes World Records Craig Glenday mengatakan, ukuran tubuh Khagendera tak menyurutkan semangatnya untuk mendapatkan hal terbaik dalam hidupnya.

"Hidup bisa jadi menantang ketika Anda hanya memiliki ukuran badan yang kecil dan tidak seperti orang kebanyakan," kata Craig.

"Namun, ukuran tubuhnya itu tak menghentikannya untuk mendapatkan hal terbaik dalam hidupnya," sambungnya.

Dengan meninggalnya Khagendra, maka Edward Hernandez dari Kolombia menjadi manusia terpendek di dunia yang bisa berjalan dengan tinggi 70,21 sentimeter.

Sementara itu, pria terpendek di dunia yang tidak dapat berjalan dipegang oleh Junrey Balawing dari Filipina dengan ukuran tubuh 59,93 sentimeter.

Menurut catatan Guinness World Record, Junrey tidak dapat berjalan atau berdiri tanpa bantuan orang lain.

Baca juga: Orang Tertinggi dan Terpendek di Dunia Bertemu di London

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com