KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo resmi melantik Komisaris Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri, pada Jumat (1/11/2019) pagi.
Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pukul 09.30 WIB.
Perlu diketahui, Idham Azis merupakan calon tunggal yang diajukan sebagai calon Kapolri.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, dipilihnya Idham Azis sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo adalah suatu langkah yang tepat.
Menurut dia, dikarenakan saat ini Indonesia menghadapi tantangan dari kelompok-kelompok radikal dan jaringan teroris.
Menurut Poengky, sosok Azis merupakan anggota kepolisian yang mempunyai prestasi cemerlang dalam pemberantasan teroris-teroris kelas kakap di Indonesia, antara lain Dr Azhari, Noordin M. Top dan jaringan teroris Santoso di Poso.
Selain itu, Idham Azis juga dinilai berprestasi dalam menangani serangan bom di Thamrin.
"Bagi Kompolnas, pilihan Presiden Joko Widodo sangat tepat," ujar Poengky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).
Selain berprestasi dalam memberantas kasus-kasus terorisme, Poengky menyatakan bahwa latar belakang Idham Azis yang berasal dari Reserse, diharapkan mampu fokus pada peningkatan performance Polri di bidang penegakan hukum.
"Tantangan Pak Idham sebagai Kapolri adalah menangani kejahatan terkait kelompok radikal dan jaringan teroris, kejahatan cyber, kejahatan transnasional termasuk narkoba, dan kejahatan konvensional," kata dia.
Lebih lanjut, pihaknya berharap dengan pelantikan Idham Azis sebagai Kapolri mampu meningkatkan profesionalitas anggota Polri agar makin dipercaya masyarakat.
"Agar apa yang sudah dirintis Pak Tito dapat dilanjutkan. Tindakan preventif dan preemptive Polri lebih banyak dibutuhkan, sehingga jangan mengedepankan penegakan hukum yang lebih bersifat represif," ungkap dia.
Baca juga: Mulai 22 September 2019, Polri Luncurkan SIM dengan E-Money
Kemudian juga soal pelayanan yang dilakukan Polri kepada masyarakat, ia berharap adanya terobosan yang lebih inovatif, cepat, dan modern dengan menggunakan teknologi informasi.
Poengky juga mengharapkan peningkatan kulitas sumber daya manusia (SDM) di Polri harus ditingkatkan.