Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bagas, Ubah Trauma Bullying Jadi Dua Novel

Kompas.com - 13/10/2019, 18:33 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu pembicara dalam acara workshop "Heal Note: Write Your Feeling", Bagas Ali Prasetyo menarik perhatian peserta.

Pasalnya, di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Bagas sudah menelurkan dua novel fiksi.

Kedua novel tersebut berjudul Night Talks Before Go to Sleep dan Arial & Adara.

Namun, dibalik kesuksesannya itu Bagas memiliki pengalaman pahit di masa lalu sebagai korban bullying.

"Sejak kehidupan SMP-SMA saya tuh sering dibully banget karena saya tidak seperti cowok pada umumnya, kaya main futsal, main basket, olahraga," kata Bagas dalam workshop Heal Note: Write Your Self di Solo, Sabtu (12/10/2019).

"Saya tuh lebih ke nulis atau mainan atau kadang ibu saya mau kemana, saya tuh lebih ke 'bu pakai baju ini aja'," lanjutnya.

Hal itulah yang membuatnya banyak mendapatkan bullying dari teman seusianya.

Kisah ini dibagikan Bagas dalam rangkaian Archetype 3.0, acara yang diselenggarakan para mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Baca juga: Menulis Ekspresif, Cara Ampuh Keluar dari Depresi dan Cegah Bunuh Diri

Dalam kisahnya, Bagas menuturkan, dulunya ia sering dianggap sebagai anak alay dan tidak punya masa depan.

Tak hanya teman Bagas, ucapan senada juga sering dilontarkan oleh tetangga rumah Bagas.

"Pernah suatu ketika, ketika ibu saya itu ikut arisan, terus tetangga saya itu nanya emang mampu bayar segitu, ibu saya cuma bilang buat kuliah Bagas, dia terus bilang emang anak itu bisa kuliah," tuturnya.

"Kita tetangga aja kaya enggak ada yang menerima, hidup itu sekejam itu," sambungnya.

Bangkit Lewat Tulisan

Namun, Bagas kemudian menyalurkan apa yang dirasakannya itu ke dalam sebuah tulisan.

Menurutnya, ia pertama kali memposting tulisannya melalui aplikasi Wattpad dan sosial media.

Tak mulus, Bagas kembali mendapat respons negatif dari teman sekelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com