Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Pakai "Headset", Jangan Lupa Rawat Telinga, Ini Tipsnya!

Kompas.com - 08/09/2019, 06:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan headset saat ini semakin banyak digunakan, baik saat bekerja maupun saat di perjalanan.

Saat bekerja, ada sejumlah profesi yang memang mengharuskan penggunaan headset untuk melakukan aktivitas pekerjaan.

Sementara, bagi sebagian lainnya, headset digunakan untuk mendengarkan musik saat di perjalanan.

Jika frekuensi penggunaan headset tinggi, jangan lupa memerhatikan kesehatan telinga Anda.

Tahukah Anda, headset juga menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan bisa menyebabkan infeksi pada telinga?

Berikut tips merawat dan menjaga kesehatan telinga jika sering memakai headset:

1. Bersihkan telinga secara rutin

Dikutip dari Hello Sehat, headset dapat menghambat keluarnya kotoran telinga.

Jika dibiarkan, kotoran telinga yang menumpuk dan akan menjadi pemicu infeksi.

Oleh karena itu, bagi Anda yang sering memakai headset, sebaiknya rutin merawat telinga.

Anda bisa membersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud atau lap basah.

Untuk mengeluarkan kotoran telinga, salah satunya bisa menggunakan obat tetes agar kotoran melunak.

2. Jangan berlebihan menggunakan headset

Penggunaan headset dalam waktu lama akan meningkatkan risiko infeksi telinga.

Saat menggunakan headset, seringkali kita melupakan batas penggunaannya.

Normalnya, batas penggunaan headset sebaiknya tidak melebihi 60 menit.

3. Mengurangi volume suara headset

World Health Organization (WHO) melaporkan, mendengarkan musik dengan volume terlalu besar akan membuat Anda kehilangan pendengaran.

Dalam laporannya itu, WHO menyebutkan, 1,1 juta orang berusia 12-35 tahun berisiko kehilangan pendengaran karena hal itu.

MRC Institute of Hearing Research mengatakan, setiap orang yang mendengarkan musik melalui headset bisa menerima suara antara 95-105 desibel.

Pada umumnya, suara yang dihasilkan manusia ketika berbicara adalah 60 desibel. Ukuran tersebut tidak akan membuat masalah pendengaran.

Akan tetapi, suara buldozer yang sedang bekerja bisa mencapai 85 desibel, yang bisa menyebabkan kerusakan permanen setelah 8 jam.

Maka, dapat dapat dikatakan, suara yang dihasilkan headset lebih kencang dibandingkan suara buldozer.

Lebih dari 105 desibel sudah dianggap berbahaya.

Untuk itu, Anda juga harus memerhatikan volume suara headset yang Anda pakai, selain membatasi lama penggunaannya.

WHO menyarankan agar volume suara yang didengarkan tidak melebihi 60 persen.

Suara yang kencang akan menyebabkan kehilangan pendengaran karena merusak stereocilia, rambut halus yang berada di dalam telinga.

4. Membersihkan headset seminggu sekali

Selain menjaga kebersihan telinga, membersihkan juga harus dilakukan.

Tujuannya, agar bakteri yang ada di headset tidak berkembang biak.

Anda cukup menyiapkan air hangat yang telah ditetesi dengan sabun cuci, sikat gigi, dan lap kering.

Caranya, lepaskan silikon headset terlebih dahulu kemudian rendam silikon tersebut dalam air hangat yang telah dicampur dengan sabun.

Selanjutnya, gunakan sikat gigi untuk membersihkan headset yang tidak boleh terkena air.

Jika Anda menggunakan headset tidak bersilikon, Anda bisa langsung ke tahap ini.

5. Menjauhkan headset dari paparan kuman

Agar tidak terpapar kuman, sebaiknya Anda tidak meletakkan headset di tempat sembarangan.

Tak hanya itu, meminjamkan headset kepada orang lain juga berpotensi memindahkan bakteri.

Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari kebiasaan tersebut dan menjaga agar headset tetap dalam keadaan bersih.

Mengenali jenis headset

Dikutip dari health.clevelandclinic.org, ada beberapa tipe headset yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada jenis headset yang dapat menghambat kebisingan luar untuk masuk ke dalam telinga, sehingga Anda bisa memperoleh kualitas suara yang lebih baik hanya dengan volume yang lebih rendah.

Sementara itu, jenis headset lain biasanya memungkinkan suara bising dari luar masuk ke telinga Anda.

Tentu hal ini akan memaksa Anda untuk menaikkan volume suara agar mendapatkan kualitas yang baik.

Untuk itu, headset dengan kualitas yang baik akan memberikan suara yang baik meski tidak dengan volume yang tinggi.

Jangan takut untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan untuk kesehatan telinga Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Tren
Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Tren
Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Jadwal Puasa Zulhijah, Tarwiyah, dan Arafah Jelang Idul Adha 2024

Tren
Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Profil Ilham Habibie, Direkomendasikan Maju Pilkada Jabar oleh Nasdem

Tren
Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Curhat Jokowi, Mengaku Bingung Saat Cari Tempat Makan di IKN

Tren
Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Benarkah Jokowi Melarang Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024?

Tren
Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Tren
Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com