Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Obat yang Jadi Mudarat (3): Coca, Kokain, dan Coca Cola

Kompas.com - 07/09/2019, 06:45 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Heru Margianto

Tim Redaksi

Sejumlah tanaman yang dulu dikenal berkhasiat sebagai obat dilarang peredarannya karena diolah menjadi narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Baca juga bagian pertama serial ini: Tanaman Obat yang Jadi Mudarat (1): Poppy dan Coca, Tanaman Obat yang Jadi Candu dan bagian kedua Tanaman Obat yang Jadi Mudarat (2): Politik Ganja hingga Berakhirnya Nasib Kratom

KETIKA pelaut Italia Amerigo Vespuci sampai di pantai Venezuela pada 1499, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sekelompok orang suku mengunyah daun koka.

"Pipi mereka penuh dengan dedaunan hijau yang mereka kunyah seperti makhluk buas. Mereka sampai kesulitan bicara," catat Vespuci seperti dikutip dari A Brief History of Cocaine (2006).

Di Venezuela dan daratan Amerika Selatan lainnya, daun koka memang tumbuh subur. Selama ribuan tahun, suku-suku dan masyarakat peradaban di sana mengunyah daun koka.

Bagaimana tidak? Daun koka bisa membuat orang lupa akan lapar dan haus. Selain itu, daun koka bikin badan terasa enak. Kerja menjadi ringan tanpa pegal-pegal.

Budaya mengunyah daun koka ini awalnya dipandang buruk oleh orang-orang Spanyol yang pertama menduduki datatan Amerika Selatan.

Tanaman koka dituduh sebagai ciptaan iblis yang akan menghancurkan masyarakat. Namun setelah tahu khasiatnya, Kerajaan Spanyol mengekspornya dan menerapkan pajak.

Kandungan kokal

Di dalam daun koka, terkandung alkaloid. Alkaloid adalah substansi organik yang punya efek memabukkan dan menstimuli.

Kandungan alkaloid baru bisa diekstraksi dari daun koka pada pada 1855. Ahli kimia asal Jerman yang pertama berhasil melakukannya dan menamai bubuk hasil ekstrasinya sebagai "cocaine"

Dunia medis saat itu tertolong dengan kehadiran kokain. Di Jerman, kokain digunakan sebagai bius lokal.

Begitu pula dunia olahraga. Balap jalan yang populer di Inggris kala itu, terbantu dengan adanya kokain.

Para atletnya mengunyah daun koka sehingga bisa berjalan hingga 24 jam lamanya. Koka masih legal dan dirayakan.

Diendorse selebriti

Di akhir abad 19, kokain mendunia setelah diolah menjadi minuman. Seorang apoteker asal Prancis bernama Angelo Mariani, mengolah wine dengan campuran koka. Kala itu wine digunakan untuk minum obat.

Mariani meraciknya dan menyuguhkannya ke seorang aktris terkenal yang mengeluh depresi. Setelah meminum wine koka itu, sang aktris membaik. Ia kemudian memberi tahu ke teman-temannya sesama aktris.

Ilustrasi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi.

Pada tahun 1870, anggur koka racikan Mariani laris manis di seluruh penjuru Prancis. Ia mengembangkannya hingga ke London dan New York.

Mariani yang akrab dengan dunia hiburan, menggunakan ratusan artis sebagai model produknya. Ia memasang iklan jor-joran di koran dan sudut jalan di berbagai kota besar dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com