KOMPAS.com - Oleksandr Usyk mengalahkan Tyson Fury dan berhak menyandang status sebagai "undisputed champion" atau juara sejati kelas berat tinju dunia.
Sang petinju asal Ukraina tersebut merupakan penyandang titel "undisputed champion" kelas berat pertama sejak 24 tahun silam.
Sebelum Usyk, orang terakhir yang berhasil meraih status langka sebagai juara sejati kelas berat adalah Lennox Lewis.
Titel bergengsi itu disandang Lennox Lewis selama kurang lebih lima bulan pada November 1999 sampai April 2000.
Oleksandr Usyk berhasil mengikuti jejak Lennox Lewis usai menang atas Tyson Fury dalam duel unifikasi gelar di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (19/5/2024)
Kemenangan Usyk atas Fury dipastikan melalui split decision. Petinju Ukraina dengan rekor 22-0 itu pun berhak mengambil sabuk juara WBC milik Fury.
Baca juga: HSS Series 5 Segera Bergulir, Emban Misi Mulia untuk Tinju Indonesia
Usyk menyandingkannya dengan sabuk juara WBA, IBF, dan WBO yang telah lebih dahulu diraihnya.
Alhasil, Usyk kini mengoleksi semua sabuk juara kelas berat dari organisasi besar tinju dunia. Label undisputed champion atau juara sejati berhak melekat kepadanya.
"Momen yang indah, hari yang indah," ujar Usyk dilansir dari NBC.
"Terima kasih kepada tim saya. Ini adalah kesempatan besar buat saya, keluarga saya, dan negara saya," ujar Usyk berkaca-kaca, diikuti dengan seruan "Slava Ukraini!.
Duel Usyk vs Fury di Kingdom Arena, Arab Saudi, digelar dalam 12 ronde. Usyk cepat mengambil inisiatif pada ronde-ronde pembukaan.
Namun, The Gypsy King, julukan Fury, ganti tampil dominan pada ronde pertengahan.
Usyk yang merupakan peraih medali emas Olimpiade 2012, kemudian kembali tampil garang pada periode akhir pertarungan.
Ketika ronde sembilan memasuki detik-detik akhir, Usyk sempat mendaratkan pukulan telak dengan tangan kirinya.
Baca juga: Tyson Fury Bukan Pengecut, Siapkan Rencana 5 Duel
Fury pun dibuat terpojok dan mengandalkan tali ring untuk membuatnya tetap tegak berdiri. Bunyi bel menyelamatkan Fury dari terjangan Usyk.