KOMPAS.com - Gelandang Inter Milan, Hakan Calhanoglu, mengklaim bahwa dirinya adalah regista alias deep-lying playmaker terbaik di dunia saat ini.
Bersama Inter Milan di bawah asuhan Simone Inzaghi, Hakan Calhanoglu mengalami evolusi.
Oleh Inzaghi, Calhanoglu tak lagi dimainkan sebagai gelandang serang.
Kini, gelandang asal Turkiye itu dipasang di posisi regista, playmaker yang bermain lebih dalam tepat di depan pemain belakang.
Baca juga: Mengenang Formasi Pohon Natal Carlo Ancelotti dalam Kejayaan AC Milan
Peran sebagai regista dijalankan secara baik oleh Calhanoglu karena ia punya kemampuan membaca situasi di lini tengah dan umpan-umpan panjangnya sangat akurat.
Dari 23 penampilan di Liga Italia Serie A musim ini, mantan pemain AC Milan itu selalu dipasang sebagai regista.
Dari posisi tersebut, Calhanoglu mampu menyumbang sembilan gol dan tiga assists.
Sementara itu pada lima pertandingan Liga Champions, Inzaghi juga selalu memasang Calhanoglu di posisi yang sama.
Baca juga: Hasil Inter Vs Atletico Madrid: Arnautovic Bawa Nerazzurri Berjaya
Aksi teraktual Calhanoglu sebagai regista adalah ketika Inter mengalahkan Atletico Madrid pada leg pertama babak 16 besar, Rabu (21/2/2024).
Usai laga kontra Atletico, Calhanoglu berani mengklaim bahwa dirinya saat ini merupakan salah satu regista terbaik di dunia.
"Beberapa bulan lalu, saya mengatakan bahwa saya adalah salah satu regista terbaik, tetapi tidak ada yang percaya," kata Calhanoglu dalam wawancara dengan DAZN.
"Namun, saya selalu percaya pada diri saya sendiri. Saya tahu kualitas saya dan saya tidak takut pada siapa pun," imbuh pemain berusia 30 tahun tersebut.
Calhanoglu menyebut, kemampuannya sebagai regista mengungguli pemain-pemain top yakni Rodri (Manchester City), Toni Kroos (Real Madrid), Joshua Kimmich (Bayern), dan Enzo Fernandez (Chelsea).
Baca juga: Inter Vs Atletico Madrid, Rekor 18 Tahun Lalu yang Terulang di Meazza
"Para pemain lain tidak melakukan apa yang saya lakukan di atas lapangan. Sebagai contoh, saya tidak pernah mencetak gol dari jarak dekat, tetapi dari jarak 25-30 meter atau melalui tendangan bebas. Ini adalah hal-hal yang sulit untuk dilakukan."
"Mereka bagus dalam mengatur permainan, tetapi saya tidak suka melakukan umpan-umpan lima meter. Saya selalu mencari umpan mematikan yang dapat meningkatkan peluang untuk mencetak gol. Umpan-umpan mendatar tidak membantu," tutur Calhanoglu.