KOMPAS.com – Ratusan pemuda dari seluruh Indonesia bakal ikut dalam Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas) IX 2023.
Potradnas dijadwalkan berlangsung di Open Space Gallery Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat pada 12-15 Juni 2023.
Para peserta berusia 15-22 tahun akan bertanding dalam lima jenis olahraga seperti Hadang, Egrang, Sumpitan, Terompah Panjang, dan Gasing.
Kuota tiap provinsi adalah 20 orang dengan rincian 19 orang pegiat dan 1 orang official.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, mengaku takjub dengan semangat para peserta.
Baca juga: Venue FIBA World Cup 2023 Dijajal Public Figure, Menpora Mau Main 1 Menit
Menurut Dito Ariotedjo, masih ada anak muda yang memiliki ssemangat besar untuk menggelorakan olahraga tradisional.
“Olahraga ini merupakan tradisi turun-temurun pendahulu kita,” kata Dito Ariotedjo dalam rilis yang diterima Kompas.com.
“Karena itu, upaya menjaga olahraga tradisional harus dilakukan dan tugas anak muda yang melestarikannya,” tambah dia.
Dito Ariotedjo mengaku optimis olahraga yang menjadi bagian dari budaya Indonesia ini akan bisa menggelora sampai masa depan.
Baca juga: Kolaborasi Olahraga dan Pariwisata Tercermin di Potradnas VIII 2021
"Olahraga tradisional menjadi bagian dari DBON, bisa didorong dari sisi mengupayakan masyarakat rajin berolahraga dengan model apa saja,” tutur dia.
“Salah satunya ya olahraga tradisional ini. Bakal lebih bagus lagi, jika kabupaten/kota juga menggelorakan nya," tuturnya.
Sementara itu, Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan bahwa tema yang diusung dalam Potradnas adalah “Olahraga Tradisional: Lestari dan Bugarkan Indonesia”.
Raden Isnanta menuturkan bahwa event tradisional level nasional yang digelar Kemenpora bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan olahraga asli Indonesia.
“Saat ini, anak-anak muda hobinya main game online. Apa-apa mudah dari genggaman, tidak butuh banyak bergerak,” ungkap dia.
Baca juga: Lima Olahraga Tradisional Ini Dipertandingkan di Potradnas
“Lama-lama ini kan ga baik dampaknya bagi anak muda, baik untuk fisik maupun mentalnya. Anak muda itu kan butuh bergerak dan bersosialisasi,” ujarnya.
“Oleh karena itu, permainan dan olahraga tradisional harus terus dilestarikan dan dibudayakan di masyarakat hingga mampu menjadi pilihan permainan bagi anak-anak muda di Indonesia," ucap Raden Isnanta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.