Road to UFC 2: Sisi yang Mesti Dibenahi Fighter Indonesia di Mata Fiore

KOMPAS.com - Pelatih olahraga seni bela diri campuran atau mixed martial arts di MMA Fight Academy, Marc Fiore, mengungkap hal yang harus dibenahi oleh para atlet MMA dari Indonesia.

Marc Fiore adalah sosok di balik keberhasilan fighter MMA Indonesia, Jeka Saragih, menembus panggung UFC. Dia juga merupakan mantan pelatih juara UFC, Matt Hughes dan Robbie Lawler.

Kini, Fiore tengah menggembleng sembilan atlet dari Indonesia di MMA Fight Academy yang akan berlaga di event internasional, yakni lima atlet untuk Road to UFC 2 dan empat atlet akan tanding di pentas Cage Warriors.

MMA Fight Academy merupakan program pengembangan dan manajemen karier atlet MMA, hasil kolaborasi antara Mola dan Cage Warriors.

Baca juga: MMA Fight Academy, dari Office Boy Kini Tatap Duel Internasional Vs Italia

Di MMA Fight Academy, para fighter tinggal dan berlatih di San Diego, AS, di bawah arahan pelatih Marc Fiore dan Jake Buracker.

Mengenai petarung dari Indonesia, Fiore mengungkap tantangan yang besar yang harus dibenahi, utamanya pada ground game (main bawah, seperti teknik gulat dll).

"Mereka lemah di wrestling dan grappling, sebenarnya tak hanya Indonesia, tetapi Asia pada umumnya," ucap Fiore setelah sesi jumpa pers MMA Fight Academy di L’Auberge, San Diego, Kamis (13/4/2023).

Selain itu, Fiore juga mengatakan, selain masalah soal makanan dan komunikasi selama berlatih di AS, atlet Indonesia juga mesti lebih baik dari sisi profesionalisme. 

Baca juga: 5 Petarung Indonesia Merajut Asa ke UFC, Jeka Saragih Kirim Pesan

"Kami juga bekerja membuat mereka lebih profesional sebagai atlet MMA. Menjadikan mereka lebih kuat untuk menutupi kelemahannya," ujarnya.

"Kami melatih mereka, fokus untuk memperbaiki kelemahan mereka,” tutur Fiore.

Jacob Buracker, yang juga merupakan bagian dari tim pelatih di MMA Fight Academy, pun memberi perhatian khusus soal ground game atlet MMA Indonesia yang sangat mendasar.

Namun, sosok yang akrab disapa Jake itu senang dengan perkembangan anak asuhnya yang kian meningkat.

"Mereka datang dengan kemampuan grappling mendasar dengan level berbeda. Namun, di mana kami saat ini? Kami berada di posisi yang jauh lebih baik," ucap Jake. 

"Mereka mengalami kemajuan pesat sehingga saya dan coach Mark Fiore, sangat senang melihat progres yang ada. Kami sangat antusias mereka menuju arah lebih baik," ucap Jake.

KOMPAS.com/Eris Eka Jaya Jacob Buracker, yang juga merupakan bagian dari tim pelatih di MMA Fight Academy, memberi perhatian khusus soal ground game atlet MMA Indonesia yang sangat mendasar.

Adapun lima atlet MMA asal Indonesia kini tengah bersiap untuk menembus panggung Ultimate Fighting Championship (UFC) pada Road to UFC 2.

Mereka adalah Billy Pasulatan, Ronal Siahaan, Windri Patilima, Epraim Ginting, dan Rheza Arianto.

Kelima petarung tersebut berpeluang mengikuti jejak Jeka Saragih, atlet MMA pertama dari Indonesia yang berhasil menembus UFC.

Baca juga: Ronal Siahaan, Anggota TNI yang Ikut Road to UFC 2: Bawa Nama Negara, Ingin Lebihi Jeka Saragih

Para fighter Tanah Air tersebut akan berlaga pada ajang Road to UFC 2 yang akan berlangsung di Shanghai, China, pada 27-28 Mei 2023.

Selain fighter Indonesia yang akan berlaga di Road to UFC 2, juga ada yang akan bertarung di panggung Cage Warriors, yakni Cornellius Aritonang dan Yoga Prabowo di Roma, Italia, pada 6 Mei 2023 dan Frans Sormin serta Jon Saragih di San Diego pada 2 Juni 2023.