3 Kondisi Dilakukan Kick-off dalam Sepak Bola

KOMPAS.com - Sepak bola merupakan salah satu olahraga terpopuler di dunia. Dalam dunia sepak bola terdapat istilah-istilah terkait permainan si kulit bulat.

Salah satu istilah dalam permainan sepak bola adalah kick-off.

Kick-off adalah awal dimulainya sebuah pertandingan. Kick-off dalam sepak bola disebut juga tendangan mula atau sepak mula.

3 Kondisi Dilakukan Kick-off dalam Sepak Bola

Baca juga: Sejarah Aturan Offside dalam Sepak Bola

Ada tiga kondisi dilakukannya kick-off dalam permainan sepak bola.

Kick-off pertandingan sepak bola dapat dilakukan dalam kondisi sebagai berikut, kecuali ketika terjadi sebuah pelanggaran.

Terjadinya pelanggaran tidak dapat bisa dilakukan kick-off. Lantas apa yang bisa membuat terjadinya kick-off.

Kick-off pertandingan sepak bola dapat dilakukan dalam kondisi sebagai berikut.

1. Awal berjalannya pertandingan.
2. Memulai babak kedua dalam pertandingan.
3. Awal permainan sepak bola setelah terjadi gol.

Selain ketiga kondisi tersebut, babak tambahan waktu dalam sebuah pertandingan sepak bola, jika diberlakukan, juga diawali dengan melakukan kick-off.

ODD ANDERSEN/AFP Para pemain tim nasional Jerman melakukan tendangan kick-off setelah mengalami kemasukan ketiga dari Inggris pada partai uji coba di Stadion Olympic, Berlin, 26 Maret 2016.

Perubahan Aturan Kick-off dalam Sepak Bola

Aturan awal sepak bola pada abad ke-19 menyebut kick-off dilakukan oleh dua orang pemain dari sebuah tim dan menendangnya ke wilayah permainan lawan.

Namun, berdasarkan revisi Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada 2016 membuat kick-off bisa dilakukan oleh satu orang pemain saja yang bisa menendang bola ke arah manapun dalam wilayah permainan.

Kick-off untuk mengawali sebuah babak dalam permainan sepak bola dilakukan secara bergantian, misalnya tim yang menerima tendangan pada awal babak pertama akan menjadi penendang di awal babak kedua.

Sementara untuk mengulang jalannya permainan setelah terjadinya gol, kick-off dilakukan oleh tim yang kemasukan gol.

(Sumber: Kompas.com/Medikantyo Junandika Adhikresna | Editor: Medikantyo Junandika Adhikresna)