KOMPAS.com - Mantan gelandang timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Ahmad Bustomi, resmi bergabung dengan Persija Jakarta. Bustomi merapat ke Persija usai dilepas oleh Persela Lamongan.
Persija secara resmi memperkenalkan Ahmad Bustomi pada Selasa (28/12/2021) pagi WIB.
Pemain berusia 36 tahun itu akan memperkuat Macan Kemayoran pada putaran kedua Liga 1 2021-2022.
Dalam video perkenalan dirinya, Bustomi menegaskan bahwa ia yakin masih bisa bersaing meski usianya tak lagi muda.
"Meski banyak nada mencibir miris, saya tegaskan bahwa diri ini belum habis," kata Bustomi.
"Demi kota dan lambang di dada, saya siap berjuang. Demi Jakarta dan demi Persija, target kita adalah juara," imbuh pesepak bola kelahiran Jombang tersebut.
Persija bakal menjadi klub ketujuh yang dibela Ahmad Bustomi. Sebelumnya, ia pernah bermain untuk Persikoba Batu, Persema Malang, Arema, Mitra Kukar, Madura United, dan Persela Lamongan.
Baca juga: Resmi, Persija Datangkan Gelandang Senior Ahmad Bustomi
Nama Ahmad Bustomi mulai dikenal di sepak bola Tanah Air saat memperkuat Persema Malang. Kariernya lantas melesat ketika direkrut oleh Arema dan membawa klub tersebut menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim 2009-2010.
Bustomi menjadi pemain penting di balik keberhasilan Arema meraih gelar juara ISL 2009-2010.
Performa apik bersama Arema membuatnya mendapatkan satu tempat di skuad timnas Indonesia pada kejuaraan Piala AFF 2010.
Pada masa jayanya, Ahmad Bustomi dikenal gelandang yang punya kemampuan istimewa.
Bustomi berbeda dengan kebanyakan gelandang Indonesia lainnya. Ia bukan gelandang bertahan tipe petarung seperti Syamsul Chaeruddin atau jangkar semodel Rachmat Irianto di timnas Indonesia saat ini.
Peran Ahmad Bustomi di lini tengah tim yang ia bela adalah metronom, yaitu seorang pemain (gelandang) yang bertugas mengatur ritme dan tempo permainan.
Baca juga: Sentuhan Kaesang Pangarep Antar Persis Solo Promosi ke Liga 1
Di lini tengah, Bustomi bermain lebih dalam. Selain menjadi pengatur tempo permainan, ia juga bertugas mengalirkan bola dari belakang ke depan.
Menariknya, performa terbaik Ahmad Bustomi muncul saat ia dipasangkan dengan gelandang tengah berkarakter stylish.