KOMPAS.com - Seni bela diri pencak silat memiliki serangkaian peraturan yang harus dipahami serta ditaati oleh para pesilat saat bertanding.
Dalam buku Pencak Silat (2015) karya Erwin Setyo Kriswanto, S.Pd., M.Kes., AIFO, pertandingan pencak silat terdiri dari empat kategori, yaitu, tanding, tunggal, ganda, dan regu.
Untuk dapat melaksanakan pertandingan pencak silat sesuai dengan maksud dan tujuannya, ditetapkanlah peraturan.
Salah satu peraturan yang harus dipahami serta ditaati adalah terkait sasaran memukul lawan dalam pertandingan kategori tanding.
Tidak semua bagian tubuh bisa menjadi sasaran serangan dalam pertandingan pencak silat.
Baca juga: Serangan yang Baik dan Efektif dalam Pencak Silat
Hanya ada bagian tubuh tertentu yang bisa dijadikan sasaran sah dan bernilai.
Istilah sasaran sah dan bernilai dalam pertandingan pencak silat disebut "togok" yaitu bagian tubuh kecuali leher ke atas dan pusat kemaluan.
Jadi, sasaran gerakan memukul lawan sebaiknya mengenai bagian dada, perut (pusat ke atas), rusuk kiri maupun kanan, serta punggung atau sisi belakang badan.
Bagian anggota badan yang dapat dijadikan sasaran serangan dalam pertandingan pencak silat tetapi tidak memperoleh nilai adalah bagian tangan dan tungkai.
Peraturan tersebut berlaku untuk pertandingan di tingkat nasional hingga ajang olahraga internasional seperti SEA Games.
Baca juga: 4 Unsur dalam Pencak Silat Beserta Penjelasannya
Juri dalam sebuah pertandingan pencak silat memiliki acuan ketika memberi nilai kepada seorang pesilat saat bertanding.
Penilaian dalam pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut.
Teknik pukulan merupakan salah satu bentuk serangan dalam mengumpulkan angka sesuai dengan arah dan sasaran yang telah ditetapkan.
Baca juga: Teknik Pukulan dalam Pencak Silat
Berikut adalah jenis-jenis pukulan dalam pencak silat: