KOMPAS.com - Taekwondo merupakan olahraga bela diri modern yang berasal dari Korea Selatan. Seni bela diri satu ini tidak hanya dikenal di Korea Selatan, tapi juga sudah dikenal luas negara-negara di seluruh dunia.
Sama seperti jenis olahraga bela diri lainnya, taekwondo juga terdapat unsur-unsur gerakan seperti gerakan kaki dan tangan.
Mengutip dari buku Dr. Olahraga Mengajarkan Tae Kwon Do (2012), karya Ria Listina, taekwondo terdiri dari tiga kata, yaitu tae berarti kaki, kwon berarti tangan, dan do berarti seni.
Jadi taekwondo secara sederhana adalah seni atau cara mendisiplinkan diri/seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong.
Baca juga: PON XX Papua 2021, Pencak Silat Ingin seperti Karate dan Taekwondo
Dilansir dari Juara.BolaSport.com, taekwondo sudah ada sejak lebih dari 2.000 tahun lalu, tepatnya sejak tahun 37 Sebelum Masehi (SM) pada masa dinasti Gogoryeo di Korea.
Saat itu, ada tiga dinasti yang berkuasa di Korea, yaitu dinasti Gogoryeo, dinasti Silla, dan dinasti Baekje.
Dulu, taekwondo bukanlah olahraga, tapi merupakan senjata bela diri andalan para tentara perang.
Pada saat dinasti Joseon berkuasa, seni bela diri ini mulai kurang diminati oleh warga Korea.
Bahkan saat Jepang berkuasa pada 1910 sampai 1945, taekwondo sama sekali dilarang.
Namun, masih ada masyarakat yang mempertahankannya secara diam-diam.
Saat Korea merdeka pada 1945, mereka mengembangkan taekwondo menjadi seni bela diri tradisional Korea.
Akhirnya olahraga ini dikenalkan dan berkembang di seluruh dunia.
Taekwondo juga memiliki teknik dasar sama seperti seni bela diri lainnya.
Dalam taekwondo terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai para atlet, yaitu kuda-kuda, pukulan, tendangan, dan tangkisan. Berikut penejelasan singkatnya.
Sama seperti seperti seni bela diri yang ada di dunia, kuda-kuda adalah teknik dasar dalam seni bela diri yang berfokus pada posisi kaki saat memijak atau menapak tanah.