Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WSBK Mandalika dan Formula E Mengangkat Kembali Isu Regenerasi Pebalap Indonesia

Kompas.com - 19/11/2021, 05:20 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sosok dunia otomotif Indonesia Ricardo Gelael dan Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo berkomentar mengenai regenerasi dunia motorsport Indonesia yang masih belum ideal.

Sejauh ini, putra Ricardo Gelael, Sean, menjadi satu-satunya pebalap Tanah Air yang berkecimpung di ajang single seater bergengsi dunia.

Pebalap berusia 26 tahun tersebut menorehkan prestasi membanggakan dengan finis di peringkat kedua klasemen akhir World Endurance Championship (WEC) 2021.

Sean Gelael juga mencetak sejarah pada musim WEC 2021 sebagai pebalap Indonesia pertama yang tampil di ajang historis Le Mans 24 Hours dan meraih podium.

Sementara, pebalap seangkatan Sean, Rio Haryanto, yang pernah beraksi di Formula 1 pada musim 2016 kini tak lagi terdengar di kancah balap mobil single seater level regional atau dunia.

Di bawah keduanya, belum terlihat ada nama lagi yang tampak bisa mencuat.

Baca juga: Pujian untuk Prestasi Sean Gelael di WEC

Begitu pun di ajang balap motor yang mungkin lebih baik tetapi juga belum menghasilkan jumlah dan kualitas rider lokal memadai bagi negara sebesar Tahan Air.

Hal ini menjadi perhatian seiring perhatian kepada dunia balapan Indonesia berkaitan dengan peresmian Sirkuit Mandalika oleh Presiden Joko Widodo dan juga penyelenggaraan seri pamungkas Kejuaraaan Dunia WSBK 2021 pada 19-21 November.

Sirkuit Mandalika juga akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia MotoGP musim depan.

Berbicara soal ini, Ricardo Gelael mengutarakan bahwa dua rahasia utama regenerasi pebalap Tanah Air adalah kompetisi dan fasilitas yang baik.

Sean Gelael dan Bambang Soesatyo dalam sesi jumpa pers seusai kemenangannya di ajang World Endurance Championship (WEC).Kompas.com/Ahmad Zilky Sean Gelael dan Bambang Soesatyo dalam sesi jumpa pers seusai kemenangannya di ajang World Endurance Championship (WEC).

"Bikin atlet susah. Apabila seseorang hanya memiliki skill tetapi mentalnya tidak mencukupi, akan babak belur juga," ujar Ricardo Gelael di kediamannya di bilangan Jakarta Selatan kepada beberapa media terpilih, termasuk Kompas.com.

"Sebagai presiden, Pak Jokowi bertanya mana local hero Indonesia? Itu normal, semua juga bertanya seperti itu."

"Ironis sebenarnya, kita jual motor Honda, Suzuki, Yamaha terbanyak di dunia tetapi partisipasi kita apa?"

Baca juga: Sean Gelael dan Tim JOTA Jadi Runner Up World Endurance Championship 2021

Ricardo Gelael lalu berbicara mengenai atlet balap motor Tanah Air Dimas Ekky Pratama yang menjadi pebalap cadangan Pertamina Mandalika Racing Team di Moto2.

"Dimas sempat menghadiri balapan Sean Gelael di Barcelona. Dirinya tak punya driving coach, tidur tempat kecil, mental coach tak punya," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com