Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Beda "Kasta" di Pekan Paralimpiade Nasional XVI Papua

Kompas.com - 03/11/2021, 21:19 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sejak awal, perhelatan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua sudah mempertontonkan perbedaan "kasta".

Perbedaan "kasta" atau kelas itu ada dua.

Kelas elite dan kelas nasional.

Baca juga: Peparnas (Masih) Jalan Sepi dan Nyanyi Sunyi

"Tujuan perbedaan kelas itu agar terjadi pemerataan prestasi bagi atlet," kata pernyataan resmi panitia penyelenggara Peparnas XVI Papua, Rabu (3/11/2021).

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat melepas kontingen paralimpik untuk berlaga di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua.KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat melepas kontingen paralimpik untuk berlaga di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua.

Penerapan kelas elite dan nasional berlaku pada sejumlah cabang olahraga yakni bulu tangkis, catur, judo, menembak, dan renang.

Kelas elite memiliki persyaratan khusus bagi atlet nasional yang pernah terjun di perhelatan laga internasional.

"Atlet dengan kategori itu hanya boleh bertanding pada satu nomor saja di cabang olahraga," tutur pernyataan penyelenggara.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat hadir dalam Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Peparnas XVI 2021 Papua di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/10/2021).Humas Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat hadir dalam Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen Peparnas XVI 2021 Papua di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (27/10/2021).

Sementara, aturan kelas nasional berlaku bagi atlet daerah dan nasional yang belum pernah ikut dalam pertandingan internasional.

Sementara itu, pada Peparnas XVI Papua, Komite Nasional Paralimpiade Indonesia (NPC Indonesia) juga mengeluarkan ketentuan khusus penyebutan cabang olahraga.

Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun dalam diskusi virtual FMB9 pada Senin (18/10/2021) tentang Peparnas XVI Papua.FMB9 Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun dalam diskusi virtual FMB9 pada Senin (18/10/2021) tentang Peparnas XVI Papua.

"Penyebutan nama cabang olahraga di Peparnas XVI Papua tanpa menambahkan kata 'para' di depan kata nama cabang olahraga," kata penyelenggara.

Sementara itu, pada beberapa cabang olahraga, ada kata tambahan sesuai spesifikasi peserta.

Misalnya, judo tunanetra, sepak bola cerebral palsy, tenis lapangan kursi roda, dan bulu tangkis kursi roda.

Mantan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sekaligus atlet tenis paralimpik internasional Puji Sumartono saat berlatih untuk persiapan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2021.DOK. Puji Sumartono Mantan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sekaligus atlet tenis paralimpik internasional Puji Sumartono saat berlatih untuk persiapan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) Papua 2021.

Peparnas XVI Papua mengikutsertakan atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi di Indonesia.

Pada Peparnas XVI, ada 12 cabang olahraga pertandingan.

Presiden Joko Widodo menandatangani raket milik atlet bulu tangkis Leani Ratri Oktila, peraih medali emas ajang Paralimpiade Tokyo 2020, di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Presiden Joko Widodo menerima kontingan Paralimpiade Tokyo 2020 di Istana Kepresidenan Bogor sekaligus menyampaikan apresiasi dan memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang berlaga di ajang olahraga tersebut.SETPRES/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo menandatangani raket milik atlet bulu tangkis Leani Ratri Oktila, peraih medali emas ajang Paralimpiade Tokyo 2020, di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/9/2021). Presiden Joko Widodo menerima kontingan Paralimpiade Tokyo 2020 di Istana Kepresidenan Bogor sekaligus menyampaikan apresiasi dan memberikan bonus kepada atlet dan pelatih yang berlaga di ajang olahraga tersebut.

Dari jumlah cabang-cabang olahraga itu, ada 602 nomor pertandingan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com