KOMPAS.com - Atalanta Bergamasca Calcio atau yang lebih dikenal dengan nama Atalanta kini bukan lagi klub yang dipandang sebelah mata di Italia dan Eropa. Sosok yang mengubah jalan hidup klub berjulukan La Dea alias Sang Dewi itu adalah pria asal Grugliasco, Gian Piero Gasperini.
Grugliasco merupakan sebuah comune (kota madya) yang berjarak 9 km sebelah barat kota Turin. Di sanalah, Gian Piero Gasperini dilahirkan pada 26 Januari 1958 silam.
Gasperini adalah bekas pemain sepak bola. Posisinya saat aktif bermain adalah gelandang. Meski mengawali karier di Juventus, ia hampir tak pernah membela klub top Italia.
Dua klub lumayan terkenal yang pernah dibela Gasperini sebagai pemain adalah Palermo dan kontestan Serie A musim ini, Salernitana.
Selebihnya, ia cuma bermain untuk klub-klub gurem Negeri Pizza macam Reggiana, Pistoiese, dan Pescara.
Gian Piero Gasperini banting setir ke dunia kepelatihan pada 1994, setelah ia gantung sepatu. Ia bergabung dengan Juventus untuk melatih tim U-14. Empat tahun kemudian, ia dipercaya untuk membesut skuad Primavera (U-20).
Baca juga: Atalanta Vs Man United, Hati Cristiano Ronaldo Tertinggal di Italia
Pada 2003, Gasperini melakoni debut sebagai pelatih tim utama. Klub pertama yang ia latih adalah Crotone yang kala itu berkompetisi di Serie C alias divisi ketiga Liga Italia.
Bersama Gasperini, Crotone sukses meraih tiket promosi ke Serie B melalui babak play-offs. Sayangnya, setelah dua musim melatih Crotone, Gasperini kehilangan pekerjaan akibat performa buruk timnya.
Singkat cerita, Gian Piero Gasperini melanjutkan karier kepelatihan bersama sejumlah klub, yakni Genoa (2006-2010), Inter Milan (2011), dam Palermo (2013-2016).
Selepas melatih Palermo, ia sempat melatih Genoa selama tiga musim. Sampai akhirnya, takdir membawa Gasperini ke Bergamo, kota asal Atalanta.
Atalanta mendatangkan Gian Piero Gasperini pada Juni 2016. Ia ditunjuk untuk menggantikan Edoardo Reja yang dipecat musim sebelumnya.
Sebelum Gasperini datang, La Dea lebih sering berkutat di papan tengah. Klub yang bermarkas di Gewiss Stadium itu bahkan nyaris turun kasta pada akhir musim 2014-2015.
Namun, sejak Gasperini datang, Atalanta berubah menjadi klub pesaing juara.
Baca juga: Atalanta Vs Man United, Satu Kekuatan Sang Dewi yang Bisa Sulitkan Setan Merah
Pada musim debutnya, Gian Piero Gasperini mampu membawa Sang Dewi menempati peringkat empat klasemen Liga Italia. Hasil ini membuat mereka lolos ke Liga Europa musim berikutnya.
Usai tampil mengejutkan pada musim 2016-2017, performa Atalanta lantas menurun dan cuma bisa finis di peringkat ketujuh Serie A pada musim 2017-2018.