Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gian Piero Gasperini, Pria yang Mengubah Jalan Hidup Sang Dewi

Kompas.com - 02/11/2021, 21:40 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber Goal

KOMPAS.com - Atalanta Bergamasca Calcio atau yang lebih dikenal dengan nama Atalanta kini bukan lagi klub yang dipandang sebelah mata di Italia dan Eropa. Sosok yang mengubah jalan hidup klub berjulukan La Dea alias Sang Dewi itu adalah pria asal Grugliasco, Gian Piero Gasperini.

Grugliasco merupakan sebuah comune (kota madya) yang berjarak 9 km sebelah barat kota Turin. Di sanalah, Gian Piero Gasperini dilahirkan pada 26 Januari 1958 silam.

Gasperini adalah bekas pemain sepak bola. Posisinya saat aktif bermain adalah gelandang. Meski mengawali karier di Juventus, ia hampir tak pernah membela klub top Italia.

Dua klub lumayan terkenal yang pernah dibela Gasperini sebagai pemain adalah Palermo dan kontestan Serie A musim ini, Salernitana.

Selebihnya, ia cuma bermain untuk klub-klub gurem Negeri Pizza macam Reggiana, Pistoiese, dan Pescara.

Gian Piero Gasperini banting setir ke dunia kepelatihan pada 1994, setelah ia gantung sepatu. Ia bergabung dengan Juventus untuk melatih tim U-14. Empat tahun kemudian, ia dipercaya untuk membesut skuad Primavera (U-20).

Baca juga: Atalanta Vs Man United, Hati Cristiano Ronaldo Tertinggal di Italia

Pada 2003, Gasperini melakoni debut sebagai pelatih tim utama. Klub pertama yang ia latih adalah Crotone yang kala itu berkompetisi di Serie C alias divisi ketiga Liga Italia.

Bersama Gasperini, Crotone sukses meraih tiket promosi ke Serie B melalui babak play-offs. Sayangnya, setelah dua musim melatih Crotone, Gasperini kehilangan pekerjaan akibat performa buruk timnya.

Singkat cerita, Gian Piero Gasperini melanjutkan karier kepelatihan bersama sejumlah klub, yakni Genoa (2006-2010), Inter Milan (2011), dam Palermo (2013-2016).

Selepas melatih Palermo, ia sempat melatih Genoa selama tiga musim. Sampai akhirnya, takdir membawa Gasperini ke Bergamo, kota asal Atalanta.

Menyulap Atalanta jadi klub pesaing juara

Atalanta mendatangkan Gian Piero Gasperini pada Juni 2016. Ia ditunjuk untuk menggantikan Edoardo Reja yang dipecat musim sebelumnya.

Sebelum Gasperini datang, La Dea lebih sering berkutat di papan tengah. Klub yang bermarkas di Gewiss Stadium itu bahkan nyaris turun kasta pada akhir musim 2014-2015.

Namun, sejak Gasperini datang, Atalanta berubah menjadi klub pesaing juara.

Gian Piero Gasperini bersama timnya, Atalanta.AFP/MIGUEL MEDINA Gian Piero Gasperini bersama timnya, Atalanta.

Baca juga: Atalanta Vs Man United, Satu Kekuatan Sang Dewi yang Bisa Sulitkan Setan Merah

Pada musim debutnya, Gian Piero Gasperini mampu membawa Sang Dewi menempati peringkat empat klasemen Liga Italia. Hasil ini membuat mereka lolos ke Liga Europa musim berikutnya.

Usai tampil mengejutkan pada musim 2016-2017, performa Atalanta lantas menurun dan cuma bisa finis di peringkat ketujuh Serie A pada musim 2017-2018.

San Dewi kemudian bangkit dan kembali menggebrak Serie A pada musim 2018-2019. Kali ini, armada Gian Piero Gasperini sukses mengakhiri musim di peringkat ketiga.

Tak hanya finis di tiga besar, Atalanta juga menjadi tim tersubur pada musim tersebut dengan torehan 77 gol. Sang Dewi pun lolos ke Liga Champions untuk kali pertama dalam sejarah.

Debut La Dea di kompetisi antarklub elite Eropa pun berakhir dengan sebuah catatan membanggakan yakni menembus perempat final.

Dalam tiga musim terakhir, penampilan Atalanta di bawah kendali Gian Piero Gasperini begitu stabil. Mereka selalu finis di tiga besar dan sempat meramaikan bursa scudetto Serie A musim lalu.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Liga Champions Atalanta Vs Man United Malam Ini

Soham Mukherjee dalam artikelnya di Goal International pada Maret tahun lalu menyebut Gian Piero Gasperini sebagai sosok renaisans sepak bola Italia.

Hal itu merujuk pada filosofi sepak bola Atalanta di tangan Gasperini yang memperagakan sepak bola agresif tanpa rasa takut.

"Manajer berambut perak itu membuktikan bahwa timnya bukanlah kejaiban satu musim. Tanpa beban sejarah dan harapan yang luar biasa, mereka terus bermain dengan gaya dan kemampuan merobek pertahanan terbuka, tanpa kehati-hatian," tulis Soham Mukherjee.

Dini hari nanti, sepak bola menyerang Gian Piero Gasperini bakal bersua tim yang sedang berusaha bangkit, Manchester United.

Atalanta besutan Gasperini akan menjamu Man United pada laga matchday keempat Grup F Liga Champions 2021-2022.

Duel Atalanta vs Manchester United di pentas Liga Champions bakal digelar di Gewiss Stadium pada Rabu (3/11/2021) dini hari WIB.

Man United sedang percaya diri usai memetik kemenangan telak 3-0 atas Tottenham Hotspur di Liga Inggris akhir pekan lalu. Sementara itu, Atalanta baru saja bermain imbang 2-2 dengan Lazio di kompetisi domestik.

Pada pertemuan pertama di Old Trafford, 21 Oktober lalu, Atalanta takluk 2-3 dari Manchester United. Sang Dewi wajib meraih hasil maksimal untuk menjaga peluang lolos ke fase gugur Liga Champions musim ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Latihan di SUGBK, Jay Idzes Tak Terlihat

Timnas Indonesia Latihan di SUGBK, Jay Idzes Tak Terlihat

Timnas Indonesia
Indonesia Open 2024, Ricky Soebadja: Performa Ginting Tak Sesuai Harapan

Indonesia Open 2024, Ricky Soebadja: Performa Ginting Tak Sesuai Harapan

Badminton
Ducati Resmikan Kedatangan Marc Marquez Hingga 2026

Ducati Resmikan Kedatangan Marc Marquez Hingga 2026

Motogp
National Training Center PSSI 90 Persen Jadi, Presiden FIFA Senang

National Training Center PSSI 90 Persen Jadi, Presiden FIFA Senang

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Open 2024: Berjuang Tiga Gim Ketat, Rinov/Pitha Kalah

Hasil Indonesia Open 2024: Berjuang Tiga Gim Ketat, Rinov/Pitha Kalah

Badminton
Indonesia Vs Irak: STY Siap Hasil Terbaik, Hadirkan Latihan Khusus

Indonesia Vs Irak: STY Siap Hasil Terbaik, Hadirkan Latihan Khusus

Timnas Indonesia
Henhen Herdiana dan Panggilan Baru Usai Bawa Persib Juara

Henhen Herdiana dan Panggilan Baru Usai Bawa Persib Juara

Liga Indonesia
Indonesia Vs Irak, STY Ungkap Kondisi Usai Dilarikan ke Rumah Sakit

Indonesia Vs Irak, STY Ungkap Kondisi Usai Dilarikan ke Rumah Sakit

Timnas Indonesia
Konvoi Persib Juara Tahun 1937, Ketika Belanda Ikut Berpesta

Konvoi Persib Juara Tahun 1937, Ketika Belanda Ikut Berpesta

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Irak: STY Sang Bos, Garuda Siap Turuti Perintah

Timnas Indonesia Vs Irak: STY Sang Bos, Garuda Siap Turuti Perintah

Timnas Indonesia
Erick Thohir Pastikan Rumput SUGBK Siap Jelang Laga Timnas Indonesia

Erick Thohir Pastikan Rumput SUGBK Siap Jelang Laga Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: STY Sebut Verdonk Absen, Kans Jay Idzes Main

Indonesia Vs Irak: STY Sebut Verdonk Absen, Kans Jay Idzes Main

Timnas Indonesia
Persiapkan Euro 2024, Italia Masih Perlu Waktu

Persiapkan Euro 2024, Italia Masih Perlu Waktu

Liga Lain
Shin Tae-yong Bicara Laga Berbeda Lawan Irak di SUGBK

Shin Tae-yong Bicara Laga Berbeda Lawan Irak di SUGBK

Timnas Indonesia
Insiden Serius di Sepak Bola Indonesia Terus Bermunculan, Sosialisasi Aturan Lemah

Insiden Serius di Sepak Bola Indonesia Terus Bermunculan, Sosialisasi Aturan Lemah

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com