Guru Besar Pelatih Nasional Puji Bibit Muda Sepak Bola PON XX Papua

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pelatih kawakan Indonesia, Emral Abus memuji kualitas para pemain muda yang tampil di cabang olahraga sepak bola PON XX Papua 2021.

Dari pengamatan Emral Abus yang dikenal publik sebagai instruktur pelatih sepak bola nasional, banyak ditemukan pemain menonjol yang berpotensi menjadi bibit pemain profesional.

PON XX Papua 2021 memang diperuntukkan untuk pemain muda. Tahun ini kuota 3 pemain profesional dihapuskan sehingga seluruh kontingen tampil dengan pemain-pemain muda amatir binaannya.

Baca juga: Klasemen Medali PON XX Papua: Jabar Pertama, Tuan Rumah Konsisten di 4 Besar

Kebijakan tersebut menyediakan tempat bagi para pemain belia yang mayoritas bakatnya tidak terendus oleh klub profesional.

KOMPAS.com/Suci Rahayu Pemain Jawa Timur Malik Prayitno berebut bola dengan pemain Jawa Barat saat babak 6 besar PON XX Papua 2021 yang berakhir dengan skor 0-2 di Stadion Barnabas Youwe Sentani Kabupaten Jayapura, Minggu (10/10/2021) sore.

“Kalau pengurus dan manajemen bisa jeli, basic (dasar) mereka sudah siap. Tinggal pemantapan dan memberikan jam terbang untuk bisa beradaptasi dengan Liga 1,” ujar Emral Abus, pelatih 62 tahun kepada Kompas.com.

“Jadi pada PON ini rugi kalau para talent scouting dari klub-klub Liga 1 dan Liga 2 tidak hadir,” ujar Emral Abus menambahkan.

Pemain-pemain yang berlaga juga sudah menunjukkan kematangan. Para pemain mampu mempertontonkan permainan yang bagus, baik sebagai individu maupun unit.

Emral Abus, yang kerap disebut sebagai guru besar pelatih Indonesia itu, sampai-sampai mengakui bahwa dirinya merasa nyaman menyaksikan penampilan yang ditunjukkan tim-tim di PON XX Papua 2021.

Baca juga: Sepak Bola PON XX Papua - Jajaran Pelatih Berkelas Dongkrak Kualitas

Pelatih asal Sumatera Barat itu melanjutkan, penampilan apik dari para sejumlah pemain muda ini juga membuat perebutan medali emas kian kompetitif.

Dia melihat empat tim di babak semifinal Papua, Aceh, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur memiliki kualitas setara.

“Jadi, keempat tim ini bagus ke semifinal. Siapa yang jeli menerapkan strategi, itulah yang menang,” ucap Emral Abus mengakhiri.