JAYAPURA, KOMPAS.com - Pelatih kawakan Indonesia, Emral Abus, memberi penilaian terhadap persaingan antartim pada cabang olahraga (cabor) sepak bola di PON XX Papua 2021.
Menurut Emral Abus, yang dikenal sebagai instruktur pelatih Indonesia, persaingan antartim dalam memperebutkan medali emas PON Papua 2021 cukup kompetitif.
Dia menilai persaingan antartim di PON XX Papua 2021 sangat bagus dibandingkan edisi-edisi PON sebelumnya.
Kehadiran pelatih-pelatih sarat pengalaman yang terjun di PON XX Papua menjadi salah satu alasan.
Nama-nama berkualitas seperti Fakhri Husaini (Aceh), Ruddy Keltjes (Jawa Timur), dan Eduard Ivakdalam (Papua) mampu memberi warna pada persaingan PON tahun ini.
Baca juga: Sepak Bola PON XX Papua - Kiper Jatim Gagal Penalti, Nama Messi Disebut
Mereka berhasil membawa tim masing-masing bersaing melangkah jauh hingga ke babak semifinal.
Secara teknis, kehadiran pelatih-pelatih tersebut mampu membuat tim yang rata-rata diisi oleh pemain muda bermain bagus, baik dari segi organisasi permainan maupun filosofi.
“Secara permainan, organisasi permainan, dan filosofi bermain yang mereka pakai, semua sudah bagus. Ini calon pemain sudah tampak karena dari tim pelatih kita sudah bagus-bagus,” tutur Emral Abus yang kini berusia 62 tahun kepada Kompas.com.
Emral Abus mengambil contoh tim sepak bola Aceh. Di bawah arahan Fakhri Husaini, Aceh tampil cukup mengesankan hingga mampu menembus babak semifinal menyingkirkan tim-tim unggulan lain seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Dia menilai keberadaan Fakhri Husaini di Aceh perlu mendapat apresiasi yang luar biasa.
Sebab, jarang sekali ada pelatih kenyang pengalaman yang mau menangani tim di ajang PON yang diperuntukkan bagi pemain amatir.
Baca juga: Tanggapan Menpora soal Dugaan Pengaturan Skor di Sepak Bola PON Papua 2021
Fakhri Husaini bukanlah pelatih sembarangan. Ia memiliki rekam jejak membawa timnas Indonesia U16 menjadi juara Piala AFF U-16 pada 2018 lalu.
Emral Abus berharap apa yang dilakukan oleh sejumlah pelatih di PON XX Papua 2021 dapat menjadi inspirasi bagi peracik taktik lain untuk mau terjun ke bawah memoles bibit-bibit muda.
Sehingga, dari ajang PON akan terus lahir pemain-pemain muda potensial seperti Boaz Solossa, Bayu Gatra, Lerby Eliandri, Andik Vermansah dan beberapa nama pemain profesional lain.
“Apalagi kita juga respek terhadap pelatih seperti Fakhri (Husaini) yang sebelumnya melatih di timnas mau melatih di PON.”
“Jangan malu-malu melatih tim di level bawah karena kalau pelatih-pelatih mau melatih di level-level bawah, kondisi pemain muda kita akan lebih baik,” kata Emral Abus mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.