Pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Laurentius Steven Oei (kanan) berebut bola dengan pebasket Pelita Jaya Bakrie Jakarta Vincent Rivaldi Kosasih (kiri) saat dimulainya gim ketiga Final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2021 di Britama Arena, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Satria Muda Pertamina Jakarta berhasil menjadi juara IBL 2021 usai mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan skor 68-60 (2-1).(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
KOMPAS.com - Olahraga bola basket memiliki cara tersendiri untuk memulai permainan.
Permainan bola basket diawali dengan lemparan tepat di tengah lapangan yang disebut dengan jump ball.
Lemparan yang menandai dimulainya pertandingan bola basket diawali dengan hadirnya dua pemain di tengah lapangan.
Kemudian, wasit melempar bola ke atas di antara dua pemain tersebut. Setelah itu, dua pemain akan berebut bola lalu dioper ke rekan.
Biasanya, satu orang pemain yang mempunyai tugas untuk merebut bola ketika jump ball dinamakan center.
Kenapa pemain berposisi center yang menjadi andalan? Alasannya karena pemain center biasanya merupakan sosok yang memiliki postur paling tinggi di sebuah tim.
Cara Melakukan Jump Ball
Berikut tata cara melakukan jump ball dalam bola basket berdasarkan laman resmi Federasi Bola Basket Internasional (FIBA):
Masing-masing pelompat harus berdiri dengan kedua kaki berada di dalam lingkaran tengah yang paling dekat dengan ring basketnya sendiri dengan satu kaki dekat dengan garis tengah.
Rekan satu tim tidak boleh menempati posisi yang berdekatan di sekitar lingkaran jika lawan ingin menempati salah satu posisi tersebut.
Wasit kemudian akan melempar bola ke atas (secara vertikal) di antara dua pemain yang saling berhadapan, lebih tinggi dari jangkauan lompatan kedua jumper tersebut.
Bola harus ditepis setidaknya dengan salah satu tangan pelompat setelah mencapai titik tertingginya.
Tidak boleh ada pelompat meninggalkan posisinya sampai bola ditepis secara sah.
Tidak boleh ada pelompat yang menangkap atau melakukan tap bola lebih dari dua kali sampai bola tersebut menyentuh salah satu non pelompat atau lantai.
Jika bola tidak ditepis oleh setidaknya salah satu pelompat, jump ball harus diulang.
Tidak boleh ada bagian tubuh non-pelompat yang boleh berada di atas atau di atas garis lingkaran sebelum bola ditepis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Ini Ampuhnya Vaksinasi pada PON XX Papua 2021https://www.kompas.com/sports/read/2021/10/08/23330038/ini-ampuhnya-vaksinasi-pada-pon-xx-papua-2021https://asset.kompas.com/crops/NkyvtWyR4pPhucVagghxYv1NTUQ=/0x0:780x520/195x98/data/photo/2021/09/12/613de71a9f93c.jpg