Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Trofi Liga Champions Dijuluki Si Kuping Besar

Kompas.com - 29/05/2021, 17:20 WIB
Medikantyo Junandika Adhikresna

Penulis

Sumber UEFA

KOMPAS.com - Liga Champions menjadi kejuaraan ajang antarklub Eropa tingkat teratas di bawah naungan Uni Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), yag bergulir sejak 1956.

Dua tim peserta kompetisi teratas Liga Inggris (Premier League), yakni Manchester City dan Chelsea, akan menjadi tim yang berhadapan di final Liga Champions edisi 2020-2021.

Pemenang partai final Liga Champions yang berlangsung pada Sabtu (29/5/2021) atau Minggu dini hari WIB nanti akan memiliki kesempatan mengangkat trofi dengan desain ikonik.

Bahkan trofi Liga Champions saat ini, yang sudah diperebutkan sejak musim 1966-1967, memiliki julukan tersendiri yakni “Si Kuping Besar”.

Asal muasal julukan “Si Kuping Besar” untuk menyebut trofi Liga Champions, merujuk pada fitur gagang di kedua sisi piala yang lebar ibarat daun telinga.

Kuping pada piala Liga Champions berukuran lebih besar dibandingkan trofi sebelumnya, yang berdasarkan peraturan UEFA pada 1967 menjadi hak permanen dari Real Madrid.

Baca juga: Kisah di Balik Pembuatan Trofi Liga Champions

Seperti dilansir dari laman resmi UEFA, piala Liga Champions memiliki tinggi 73,5 cm dengan berat mencapai 7,5 kilogram.

Rancangan fitur gagang piala Liga Champions saat ini merupakan karya perancang asal Swiss, Joerg Stadelmann.

Trofi Liga Champion buatan Joerg Stadelmann mendapat arahan desain dari Sekretaris Jenderal UEFA perioede 1960 hingga 1989, Hans Bangerter.

Piala tersebut membtuhkan 340 jam untuk dibuat, di bengkel milik Joerg Stadelmann yang terletak di Bern, Swiss.

Aturan mengenai kepemilikan piala Liga Champions pada akhirnya berubah seiring digunakannya trofi karya Joerg Stadelmann mulai musim 1968-1969.

Sejak saat itu, sebuah klub akan menyimpan sebuah piala Liga Champions secara permanen jika telah menjuarai kompetisi sbeanyak lima kali secara total atau tiga kali berurutan.

Klub lain yang belum memiliki syarat tersebut akan menyimpan trofi Liga Champions selama 10 bulan sebelum memperoleh replika dengan ukuran lebih kecil yang dapat disimpan permanen.

Baca juga: Jika Man City Juara Liga Champions, Guardiola Masuk Buku Sejarah

Lima klub mempunyai hak kepemilikan piala Liga Champions setelah peraturan itu diberlakukan yakni Real Madrid, Ajax Amsterdam, Bayern Muenchen, AC Milan, dan Liverpool.

Peraturan kepemilikan trofi secara tetap kemudian dihapus oleh UEFA, mulai ajang Liga Champions musim 2008-2009 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Tekad Satoru Mochizuki Tingkatkan Performa Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor 'The Invincibles' Pimpinan Wenger

Arsenal Cetak Sejarah, Lampaui Rekor "The Invincibles" Pimpinan Wenger

Liga Inggris
Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Bologna ke Liga Champions, Sejarah Motta, Fondasi Mihajlovic

Liga Italia
Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia Pantang Remehkan Filipina, Pemain U23 Jangan Kecil Hati

Timnas Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Klasemen Proliga 2024, Jakarta STIN BIN No 1 Putra, Popsivo Polwan Belum Terkalahkan

Sports
Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Piala Asia U17 Putri 2024 Bukan Titik Akhir, Garuda Pertiwi Mau Terus Belajar

Timnas Indonesia
Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Persib Vs Bali United, Kisah Marcos Flores dan Kutukan Maung Bandung

Liga Indonesia
Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Mantan Pemain Real Madrid Latih PSBS Biak Musim Depan

Liga Indonesia
Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Kekalahan dari Arsenal Sisakan Rentetan Catatan Buruk Man United

Liga Inggris
Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Gregoria Mariska Catatkan Smes Terkencang Selama Uber Cup 2024

Badminton
Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com