KOMPAS.com - Pep Guardiola ikut bersimpati kepada Frank Lampard setelah ia dipecat Chelsea. Namun, menurut Guardiola, menjadi seorang manajer memang memiliki tuntutan harus menang dan meraih gelar juara.
Frank Lampard resmi dipecat Chelsea pada Senin (25/1/2021).
Klub berjulukan The Blues itu mendepak Lampard setelah meraih hasil buruk di Premier League atau kompetisi teratas Liga Inggris.
Chelsea tercatat cuma bisa membukukan dua kemenangan dari delapan pertandingan terakhir di Premier League.
Teraktual, pasukan Frank Lampard kalah 0-2 dari Leicester City pada laga tunda pekan ke-18, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Rekam Jejak Frank Lampard di Chelsea, Melegenda hingga Berakhir Tragis
Rentetan hasil buruk itu membuat The Blues terpaku di peringkat ke-9 klasemen Premier League 2020-2021 dengan nilai 29 dari 19 pertandingan.
Usai takluk dari Leicester, Chelsea sempat bangkit dengan meraih kemenangan atas Luton Town pada ajang Piala FA.
Namun, kemenangan tersebut tak cukup untuk menyelamatkan Lampard dari pemecatan.
Pria kelahiran Romford, London, itu pun dipecat setelah 18 bulan melatih Chelsea, klub yang pernah ia bela selama 13 tahun.
Setelah Frank Lampard dipecat Chelsea, Pep Guardiola ikut angkat bicara.
Juru taktik Manchester City itu bisa memahami situasi yang dialami Lampard di Stamford Bridge.
Baca juga: Daftar Pelatih Korban Rezim Roman Abramovich di Chelsea, Terbaru Frank Lampard
"Semua manajer, Anda harus menang. Orang-orang berbicara proyek, tetapi mereka tidak ada. Anda harus menang atau Anda akan dipecat," kata Guardiola dilansir ESPN.
"Hormat untuk Chelsea, tapi semoga saya bisa segera bertemu dia (Lampard), mengajaknya ke restoran dan melihatnya lagi setelah lockdown selesai," imbuhnya.
Hampir sama dengan Frank Lampard, Pep Guardiola juga mengalami masa sulit pada awal kariernya bersama Manchester City.
Pada musim pertama dilatih Guardiola, Man City finis di peringkat tiga Premier League.