Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Beri Penghormatan untuk Maradona, Pesepak Bola Ini Dapat Ancaman Pembunuhan

Kompas.com - 01/12/2020, 15:20 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Sumber AS,Goal

KOMPAS.com - Pesepak bola wanita asal Spanyol bernama Paula Dapena mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan setelah ia menolak memberikan penghormatan untuk mendiang Diego Maradona.

Paula Dapena merupakan pemain klub Viajes InterRias FF yang berkompetisi di level ketiga Liga Sepak Bola Wanita Spanyol.

Sama seperti yang dilakukan oleh tim-tim lain, Viajes memberikan penghormatan kepada Diego Maradona yang meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) akibat gangguan jantung.

Penghormatan untuk Maradona itu mereka lakukan ketika bertanding melawan Deportivo La Coruna pada sebuah laga persahabatan yang digelar Sabtu (28/11/2020) waktu setempat.

Sebelum pertandingan dimulai, pemain dari kedua tim kecuali Paula Dapena berdiri di tengah lapangan untuk mengheningkan cipta.

Baca juga: Gara-gara Selebrasi Messi untuk Maradona, Barcelona Terancam Denda Rp 50 Juta

Ketika pemain lain berdiri dan mengheningkan cipta, Dapena justru memilih duduk di rumput dan menolak melakukan hening cipta sebagai bentuk penghormatan kepada Diego Maradona.

Dapena tak mau mengheningkan cipta lantaran ia teguh dengan pendiriannya, yaitu menganggap Maradona telah melakukan kekerasan terhadap wanita.

Pada 2014, Diego Maradona memang pernah dituduh melakukan kekerasan kepada kekasihnya, Rocio Oliva.

"Bagi para korban, tidak ada satu menit pun mengheningkan cipta, jadi jelas saya tidak bersedia berdiam diri satu menit pun bagi pelaku kekerasan," ucap Dapena dikutip dari Goal International.

Aksi Paula Dapena itu mendapatkan banyak perhatian, tetapi tidak semuanya bersifat positif.

Baca juga: Soal Hasrat terhadap Sepak Bola, Maradona Masih di Atas Ronaldo dan Messi

"Saya tidak hanya menerima pelecehan melalui jejaring sosial, tapi juga dari rekan satu tim saya," kata Dapena dalam sebuah wawancara dengan AS.

"Tidak hanya pelecehan, ada juga ancaman pembunuhan serta ancaman seperti 'Saya akan menemukan alamat Anda, mendatangi rumah Anda dan mematahkan kaki Anda," tuturnya.

Dapena menambahkan, ia mengakui bahwa Diego Maradona adalah sosok hebat di dunia sepak bola.

Namun, di lain sisi, ia juga memiliki alasan kuat untuk tidak mengheningkan cipta guna menghormati legenda timnas Argentina dan Napoli tersebut.

"Maradona, dalam istilah sepak bola, menurut saya dia memiliki keterampilan dan kualitas yang spektakuler. Namun, sebagai pribadi, dia meninggalkan banyak hal yang diinginkan," ujar Dapena.

Baca juga: Ada Dugaan Diego Maradona Dibunuh, Rumah Dokter dan Klinik Digeledah

"Jadi, berdiam diri selama satu menit dan memberi penghormatan padanya bertentangan dengan diri saya. Saya tidak bisa melakukannya," kata Dapena lagi.

"Untuk menjadi atlet yang baik, Anda harus memiliki nilai-nilai dan menjadi orang yang baik. Terlebih, jika dia adalah idola banyak orang," ucap Dapena.

Soal ancaman pembunuhan yang ia terima, Dapena berharap itu bukanlah hal serius.

"Mungkin saya akan mengekspos mereka di jejaring sosial agar akunnya dihapus. Jika bisa, saya akan melaporkan mereka," kata Paula Dapena mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com