MADRID, KOMPAS.com - Pada musim 2020-2021, tujuh dari 20 klub La Liga berkongsi dengan perusahaan judi.
Nama perusahaan judi itu terang-terangan ada di jersey bagian dada klub-klub tersebut.
Sementara itu, pemerintah Spanyol melalui Menteri Urusan Konsumen Alberto Garzon menegaskan bahwa kerja sama klub-klub La Liga dengan perusahaan judi harus berhenti pada akhir musim 2020-2021.
Itu berarti, umur perusahaan judi di La Liga tinggal semusim.
"Pemerintah memutuskan tidak ada masa transisi," kata Alberto Garzon menegaskan.
Masa transisi adalah ide yang digulirkan Presiden La Liga Javier Tebas agar klub-klub punya persiapan memisahkan diri dari perusahaan judi, khususnya selama masa pandemi Covid-19.
Menurut Tebas, masa transisi itu berumur tiga tahun ke depan.
"Tujuan masa transisi agar klub-klub punya cukup waktu untuk beradaptasi melepaskan diri dari kerja sama dengan perusahaan judi," kata Javier Tebas.
Baca juga: Umur Perusahaan Judi di La Liga Tinggal Semusim
Kebijakan pemerintah Spanyol berlaku bagi segala macam kerja sama dengan perusahaan judi di La Liga termasuk sponsor jersey, kegiatan promosi dan marketing serta penjualan baik secara konvensional maupun digital.
Peraturan pemerintah Spanyol juga membatasi tayangan iklan judi di televisi, radio, dan media sosial lainnya hanya mulai pada pukul 1 dini hari sampai dengan 5 dini hari.
Tadinya, iklan judi tayang setiap satu jam per hari di media-media tersebut.
Beleid dari pemerintah Spanyol itu mendapat persetujuan dari Komisi Eropa yang juga menyiapkan pelarangan iklan perusahaan judi di perlengkapan latihan dan stadion klub.
Berikut tujuh klub sebagaimana dimaksud. Adakah satu atau lebih klub menjadi favorit Anda?
1. Alavés (Betway)
2. Cádiz (Dafabet)