AC Milan Vs Cagliari, Wujud Rossoneri pada "Hari Terakhir" Liga Italia

KOMPAS.com - Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, tak ingin kehilangan momentum pada pekan penutup Liga Italia dengan menjamu Cagliari.

Laga AC Milan vs Cagliari bakal bergulir di San Siro pada Minggu (2/8/2020) dini hari WIB.

Pioli menginginkan kemenangan bagi timnya sekaligus memberi kesan indah pada hari terakhir Liga Italia musim ini.

Sebab, sejak Liga Italia bergulir, AC Milan belum pernah merasakan kekalahan dengan catatan tiga kali imbang dan delapan lainnya menang.

Catatan apik tersebut tak ingin dinodai oleh skuad berjuluk Rossoneri pada hari terakhir mereka di pentas Liga Italia musim 2019-2020.

Baca juga: Dari AC Milan untuk Fans: Selamat Merayakan Idul Adha!

"Besok, wujud terbaik AC Milan akan terlihat di San Siro," kata Stefano Pioli dikutip laman resmi AC Milan.

"Saya masih tidak tahu apakah kami akan memainkan sisi yang sama dengan yang ada di Genoa, saya perlu menilai tingkat kebugaran beberapa pemain," ungkap dia.

"Ante Rebic tidak akan bermain tetapi Rafael Leao bisa menjadi pemain mula," jelasnya.

Eks pelatih Inter Milan itu juga tidak meremehkan Cagliari. Sebab, pada pekan sebelumnya, mereka berhasil mengalahkan sang juara Liga Italia, Juventus, dengan skor 2-0.

Baca juga: Bennacer: Zlatan Ibrahimovic Selalu Ingin Membunuh Pemain AC Milan

"Cagliari akan menunjukkan kinerja yang sangat baik dan tidak akan membuat segalanya mudah bagi kami."

"Kami termotivasi dan memiliki tugas dan keinginan untuk menyelesaikan musim dengan cara terbaik," kata pelatih AC Milan, Stefano Pioli.

Pertandingan AC Milan vs Cagliari bagi Pioli memberikan penilaian tersendiri untuk timnya.

Pasalnya, Milan akan kembali berlaga di pentas lebih tinggi, yakni fase kualifikasi Liga Europa.

Baca juga: Ibrahimovic Rela Potong Gaji demi Bertahan di AC Milan?

"Ini perlu menjadi pusat pekerjaan kami, kami hanya akan memiliki istirahat yang sangat singkat mengingat bahwa kami akan bermain di tahap awal Liga Eropa pada 17 September."

"Kami telah bekerja sangat keras untuk menemukan konsistensi dan membangun filosofi bermain," kata dia.

"Sekarang, kami sedang mengkonsolidasikan apa yang akan kami butuhkan musim depan. Saya pikir menciptakan mentalitas adalah aspek yang paling penting, rumit dan tahan lama," tandasnya.