LONDON, KOMPAS.com - Kegiatan e-sports di masa pandemi semakin dinanti lantaran terhentinya aktivitas olahraga konvensional di hampir seluruh dunia.
Lantaran itulah, dalam catatan WARC, berbondong-bondong masyarakat menjadi pemirsa kegiatan e-sports.
Menurut WARC fakta ini membuat belanja iklan di e-sports pun mengalami kenaikan.
Baca juga: PUBG Mobile Rilis Fitur Agar Pemain Tak Kecanduan hingga Lupa Waktu
Sampai dengan 2020 usai, WARC memprediksikan adanya kenaikan 9,9 persen belanja iklan menjadi 844 juta dollar AS atau setara dengan Rp 11,88 triliun.
"Hingga 2022, kami memprediksikan ada sekitar 1 miliar dollar AS untuk belanja iklan di e-sports," kata pernyataan WARC.
Sebaliknya, penurunan justru terjadi pada belanja iklan di televisi konvensional.
Menurut WARC, belanja iklan di televisi susut 13,8 persen.
Berkenaan dengan pemirsa, WARC menyebut hanya tiga persen pemirsa dewasa menyaksikan e-sports sebelum pandemi corona terjadi.
Satu miliar
Diprediksikan, jumlah pemirsa e-sports bakal naik menjadi satu miliar di seluruh dunia.
India mencatatkan kenaikan pemirsa baru e-sports hingga 11 persen.
Sementara, pertumbuhan pemirsa baru e-sports di AS dan Inggris hanya 1 persen dari total pemirsa.
Tak hanya itu, kenaikan jumlah pemirsa e-sports selama masa pandemi ini juga terjadi di dua negara Asia.
Korea Selatan mengalami kenaikan 26 persen.
Sementara, menurut WARC, jumlah pemirsa e-sports di Indonesia naik 24 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.