Lin Dan dan Lee Chong Wei di Mata Taufik Hidayat

KOMPAS.com - Pebulu tangkis legendaris asal China, Lin Dan, baru saja mengikuti langkah rivalnya, Lee Chong Wei, untuk mengakhiri kariernya di dunia bulu tangkis.

Lin Dan mengumumkan gantung raket pada Sabtu (4/7/2020). Sementara Lee Chong Wei sudah pensiun satu tahun sebelumnya.

Keputusan itu tentu mengakhiri masa kejayaan dua pebulu tangkis hebat di awal abad 21.

Dalam perjalanan karier kedua pebulu tangkis nomor tunggal putra tersebut, pertarungan sengit nan seru selalu terjadi ketika Lin Dan dan Lee Chong Wei bertemu.

Kali pertama mereka bertemu pada tahun 2004, tepatnya pada partai final Thomas Cup Asia Preliminaries.

Baca juga: Lin Dan Pensiun, Akhir Era F4 di Bulu Tangkis

Semenjak pertemuan tersebut, total 40 kali keduanya telah bertemu. 22 di antaranya dalam partai final.

Keduanya juga pernah bertemu di partai final dalam gelaran olimpiade sebanyak dua kali, yakni Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade 2012 London.

Lin Dan selalu menang dalam dua partai final tersebut.

Keseruan-keseruan duel dan perjalanan karier mereka tak lepas dari pengamatan legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat.

Baca juga: Lin Dan Pensiun, 2 Medali Emas Olimpiade Prestasi Terbaik Super Dan

Bagi Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Lin Dan punya banyak perbedaan sekaligus persamaan.

"Kadang saya melihat Lee Chong Wei dan Lin Dan masih main," kata Taufik Hidayat dikutip akun YouTube resmi BWF.

"Memang keduanya lebih muda daripada saya, tetapi mereka juga pemain bagus, masih hebat," kata dia pada tahun 2018.

"Untuk Lee Chong Wei dia masih bermain (pada tahun 2018) banyak motivasi untuk main untuk meraih sesuatu yang besar."

Baca juga: Hal yang Dikagumi Taufik Hidayat dari Sosok Lin Dan

"Tetapi dia masih baik, salah satu pemain hebat di dunia bulu tangkis," puji dia.

Kalau Lin Dan, lanjut Taufik, punye lebih banyak gelar dibanding dari Lee Chong Wei.

"Dia (Lin Dan) telah memenangkan segalanya. Dia adalah peraih medali emas Olimpiade dua kali, medali di Asian Games, Thomas Cup, dan semuanya," puji Taufik.

"Tetapi dia masih main, itu nggak gampang dia untuk stabil di level atas," jelasnya.