3 Keunikan Piala Dunia Wanita 2023

LAUSANNE, KOMPAS.com - FIFA sudah menetapkan bahwa Australia dan Selandia Baru akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia Sepak Bola Wanita 2023.

Sepanjang perjalanan Piala Dunia Wanita, baru kali ini ada kesempatan tuan rumah bersama, pertama.

Baca juga: Pemain Terbaik Wanita FIFA, Alex Morgan dan Megan Rapinoe Jadi Finalis

Keunikan kedua, Australia dan Selandia Baru yang menjadi tuan rumah berasal dari konfederasi sepak bola berbeda.

FRANCK FIFE / AFP Para pemain timnas putri Amerika Serikat berselebrasi bersama trofi juara Piala Dunia Wanita 2019. Amerika Serikat juara setelah mengalahkan Belanda pada laga final di Stadion Lyon, Perancis, 8 Juli 2019.

Australia kini berada di bawah konfederasi Asia.

AFP/LOIC VENANCE Penyerang Belanda, Lieka Martens (kanan), merayakan golnya pada pertandingan Belanda vs Jepang dalam babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2019 di Rennes, 25 Juni 2019.

Sementara, Selandia Baru di konfederasi Oseania.

Megan Rapinoe (kanan)

Piala Dunia Wanita 2023 akan dilaksanakan antara Juli hingga Agustus.

Ketiga, Piala Dunia Wanita 2023 akan mempertemukan 32 negara.

TWITTER.com/BBCSPORT Timnas Putri Swedia menjadi juara ketiga Piala Dunia Wanita 2019

Jumlah ini juga menjadi yang pertama dalam penyelenggaraan Piala Dunia Wanita.

AFP/DENIS CHARLET Sebuah pemandangan kontradiktif seusai laga Italia vs Belanda dalam babak perempat final Piala Dunia Wanita 2019 di Valenciennes, 29 Juni 2019.

Pasalnya, pada perhelatan terkini di 2019, jumlah peserta Piala Dunia Wanita adalah 24 negara sebagaimana lazimnya penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.