TOKYO, KOMPAS.com - Demi menghadapi Olimpiade Tokyo yang tertunda lantaran pandemi corona hingga 2021, Jepang menyiapkan semacam simulasi penyederhanaan pelaksanaan kegiatan.
Realisasi ini merupakan salah satu ide Gubernur Tokyo Yuriko Koike untuk menjawab dampak dari pandemi corona.
Baca juga: Tahun 2021, Opsi Terakhir Pelaksanaan Olimpiade Tokyo
Salah satu bentuk penyederhanaan itu adalah kewajiban melakukan tes virus corona.
"Ada juga upaya untuk menyiapkan jumlah penonton lebih sedikit," kata Koike.
Sementara itu, Inspektur Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk Tokyo John Coates mengatakan upaya simulasi penyederhanaan itu menjadikan Olimpiade Tokyo menjadi sangat berbeda.
"Dengan menjadi penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik, kami akan menarik simpati masyarakat Tokyo dan sekitarnya," kata Koike.
Tes usap atau swab misalnya, akan dilakukan pada seluruh penonton dan juga para atlet dan staf.
Kini, data menunjukkan, di Jepang ada 17.000 orang positif terinfeksi virus corona.
Dari jumlah itu, 900 orang meninggal dunia.