TOKYO, KOMPAS.com - Penundaan Olimpiade Tokyo hingga 2021 ternyata menyisakan banyak masalah.
Satu yang mencuat ke permukaan adalah kerja para relawan yang ikut-ikutan tertunda.
Tercatat, sudah ada 80.000 relawan yang awalnya bakal bertugas di seluruh lokasi penyelenggaraan Olimpiade.
Baca juga: Dampak Penundaan Olimpiade Tokyo terhadap Persiapan Praveen/Melati
Penundaan membuat mereka khawatir tidak punya waktu sama untuk bertugas pada 2021.
"Penundaan itu membuat saya kesulitan mengatur jadwal bekerja," kata salah seorang relawan yang tak disebut namanya.
Sementara, seorang relawan belia mengatakan,"Tahun depan saya tidak bisa bertugas menjadi relawan karena harus mencari kerja."
Lantas ada juga seorang relawan perempuan berusia 33 tahun dari Kawaguchi di Prefektur Saitama, utara Tokyo.
Jadwal bertugasnya adalah di lokasi tenis meja Paralimpik.
"Tahun depan saya tidak bisa karena harus mengatur ulang jadwal saya mengurus bayi," ujarnya.
Seorang relawan berusia 57 tahun asal Zushi, Prefektur Kanagawa, barat daya Tokyo mengatakan juga mengungkapkan hal sama.
Semestinya bertugas di Yokohama untuk cabang bisbol dan sofbol, pria ini keberatan bila harus mengorbankan pekerjaan utamanya tahun depan.
Sebelumnya, ada 200.000 orang mendaftar sebagai relawan.
Dari jumlah itu, dipilih 80.000 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.