Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marathon Horor Olimpiade 1904, Sang Pemenang Minum Racun Tikus Jelang Garis Finish

Kompas.com - 16/04/2020, 16:50 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menjadi tuan rumah Olimpiade merupakan kehormatan terbesar bagi sebuah negara penyelenggara. Namun, pengalaman Amerika Serikat menghelat Olimpiade 1904 diwarnai oleh salah satu episode paling horor di sebuah event marathon.

Amerika, tepatnya kota St Louis, menjadi tuan rumah Olimpiade 1904, pertama di negara tersebut dan pertama kalinya ajang empat tahunan ini bergulir di luar Eropa.

Namun, pemilihan kota St Louis membuat banyak negara tak berpartisipasi. Hanya 12 negara yang mengirim atlet ke St Louis karena letak kota tersebut yang sulit dijangkau. 

Hanya dua negara, Jerman dan Kanada, yang mengirim lebih dari dua atlet.

Pemerintah AS menggelar Olimpiade di St Louis agar berkaitan dengan World's Fair.

Namun, World's Fair ketika itu mempunyai tontonan olahraga sendiri yang salah satunya menampilkan Anthropology Days di mana sekelompok "manusia tak beradab" dari berbagai belahan dunia berlomba melempar lembing, memanjat tiang kayu berlumur minyak, dan berdansa "etnis" demi menghibur penonton berkulit putih.

Baca juga: Nikaragua, Negara di Mana Covid-19 pun Tak Berdaya

Pierre de Coubertin, sejahrawan Perancis dan pendiri Komite Olimpik Internasional, melihat event ini sebagai "tontonan sangat menghina."

Akan tetapi, kemarahan De Coubertin mungkin bisa ditujukan ke event marathon.

Ajang marathon merupakan event atletik nomor wahid di setiap ajang Olimpiade. Wajar, event ini dibuat sebagai penghormatan warisan klasik antara Yunani kuno dan dunia olahraga modern.

Namun, marathon di Olimpiade 1904 sempat membuat masa depan event tersebut dalam ancaman.

Dikutip dari Smithsonian Magazine, hanya 32 atlet berpartisipasi di event marathon ketika itu.

Sebanyak 19 dari mereka warga Amerika walau kebanyakan merupakan pelari jarak menengah.

Sekitar 10 warga Yunani yang berdomisili di Amerika ikut event tersebut walau tak pernah berlari marathon.

Dua orang suku Tsuana dari Afrika Selatan bernama Len Tau dan Jan Mashiani juga ikut berlari tanpa memakai sepatu.

Seorang warga Kuba yang merupakan mantan tukang pos, Andarin Felix Carbajal, berpartisipasi setelah ia menggalang dana untuk datang ke Amerika Serkat dengan berlari sepanjang pulau kelahirannya.

Andarin Felix Carbajal, pelari asal Kuba yang mengikuti marathon di Olimpiade 1904.MOHISTORY.ORG Andarin Felix Carbajal, pelari asal Kuba yang mengikuti marathon di Olimpiade 1904.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com