KOMPAS.com - Tidak sedikit pesepak bola merasa bosan selama menjalani masa karantina mandiri akibat wabah virus corona atau Covid-19 yang melanda di dunia.
Meski diwajibkan mengirim video latihan mandiri di tempat tinggal masing-masing, para atlet tetap merasa jenuh lantaran banyak waktu yang longgar.
Guna mengusir rasa bosan tersebut, berbagai cara ditempuh. Ada yang bermain dengan anaknya dan kekasihnya.
Akan tetapi, ada beberapa pemain juga merasa frustrasi karena kesepian sehingga mencari pelarian.
Baca juga: Surat Terkontaminasi Covid-19 untuk Sang Dewi Atalanta
Buruknya, pelarian tersebut mulai dari penyalahgunaan obat terlarang, alkohol hingga pesta seks dengan wanita.
Kapten Atalanta, Alejandro "Papu" Gomez menceritakan godaan ketika karantina mandiri.
"Seorang atlet harus menjaga dirinya sendiri dan berhati-hati dengan apa yang dia makan," kata Papu Gomez dikutip Football Italia.
"Tetapi dikurung di rumah, godaannya adalah pergi ke lemari es setiap 10 menit," ungkap dia.
Dia merasa tenang jika seorang pemain mengecek lemari esnya setiap 10 menit untuk mencari makanan bergizi.
Namun, ketakutan menghampirinya jika yang dicari adalah bir atau alkohol.
Baca juga: Eks Pelatih Juventus Minta Serie A Dilanjutkan hingga Tuntas
Pernyataan tersebut senada dengan dilontarkan oleh Deputy Medical Director untuk tim Australia pada 2016, Broderick.
"Stres dan gelisah bisa mengarah ke penyalahgunaan substansi. Itu yang saya khawatirkan, jika mereka menggunakan alkohol untuk pelarian," ujar Broderick seperti dikutip dari Reuters.
Bek Manchester City, Kyle Walker, menjadi contoh buruk selama isolasi mandiri di tengah pandemi.
Dia menggelar pesta seks dengan dua wanita, salah satunya adalah Louise McNamara.
Walker mengakui perbuatannya salah dan meminta maaf dengan apa yang telah dia lakukan.