Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mercedes dan Tim F1 Lain Siap Produksi 1.000 Ventilator Per Hari

Kompas.com - 06/04/2020, 20:10 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Mercedes dan empat tim Formula 1 siap memproduksi 1.000 alat bantu pernapasan (ventilator) per hari untuk membantu mengatasi pandemi virus corona.

Engineers Mercedes telah berhasil merekayasa ulang mesin dalam waktu kurang dari 100 jam untuk menghasilkan perangkat Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).

CPAP merupakan alat yang berfungsi membantu menjaga saluran udara pasien tetap terbuka dan meningkatkan jumlah oksigen yang memasuki paru-paru dengan cara mendorong udara dan oksigen ke dalam mulut dan hidung secara terus-menerus.

Sederhananya, CPAP akan membantu pasien tetap mendapatkan oksigen ketika tidak menarik napas.

Baca juga: 4 Tim F1 Bantu Produksi Ventilator sebagai Upaya Perangi Virus Corona di Inggris

Selain Mercedes, terdapat empat tim F1 lainnya, yakni Red Bull Racing, Renault Sport, dan Williams, yang juga terlibat dalam proyek ini.

Untuk menciptakan CPAP, kelima tim F1 ini bekerja sama dengan UK (bagian dari Organisasi Riset dan Inovasi Inggris) dan University College London (UCL).

Baca juga: Perjalanan Hidup Eks Bos F1, Anak Nelayan yang Doyan Balapan hingga Nikahi 3 Perempuan

Setelah melalui proses uji klinis, CPAP hasil rekayasa ini lolos verifikasi Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris pekan lalu.  

Alhasil, Mercedes dan empat tim F1 lainnya akan segera memproduksi CPAP dengan kemampuan 1.000 alat per hari mulai minggu ini.

Kelima tim ini bersedia ikut serta ke dalam proyek pembuatan ventilator karena jadwal F1 musim 2020 masih belum jelas karena pandemi virus corona.

Menurut salah satu Profesor UCL, proses rekayasa mesin untuk bisa menghasilkan CPAP seharusnya memakan waktu bertahun-tahun.

Namun, karena bantuan dari engineers tim F1, proses rekayasa ini bisa berhasil kurang dari 100 jam.

Andy Cowell, Managing Director Mercedes-AMG High Performance Powertrains, mengaku bangga bahwa pembuat mesin F1 dapat berpartisipasi dan membantu menghasilkan ventilator dalam waktu yang cepat.

Baca juga: Eks Bos F1 Kembali Jadi Seorang Ayah Saat Usia 89 Tahun

Beberapa ahli menyatakan kekhawatiran bahwa menggunakan mesin CPAP dapat membahayakan pekerja rumah sakit dengan menciptakan kabut tetesan yang mengandung virus.

Namun, otoritas kesehatan Inggris memastikan CPAP tidak berbahaya selama petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD).

"Perangkat ini akan membantu menyelamatkan nyawa dengan memastikan bahwa ventilator hanya digunakan untuk yang sakit parah," kata profesor Mervyn Singer, konsultan perawatan kritis di University College London Hospitals (UCLH).

Adapun terkait jadwal F1 2020, sejauh ini sudah ada delapan seri yang batal terselenggara sesuai jadwal di mana dua di antaranya terpaksa dibatalkan.

Dua seri yang dibatalkan adalah GP Australia yang seharusnya menjadi balapan pembuka dan GP Monaco, seri ketujuh.

Setelah GP Australia dan GP Monaco dibatalkan, F1 2020 kini hanya menyisakan 20 balapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com