Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Sosial dan Cara Bertingkah Laku dalam Kehidupan Sosial

Kompas.com - 20/05/2024, 21:30 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan kehidupan masyarakat yang makin kompleks, mendorong berkembangnya kelompok sosial yang ada.

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.

Di samping itu, terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial. Menurut Josep S. Roucek dan Roland S. Warren, kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang di antara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.

Baca juga: 7 Syarat Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekanto

Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi. Setiap himpunan manusia agar dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam kelompok tersebut.
  2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki anggota-anggota kelompok sehingga hubungan antara mereka bartambah erat. Faktor-faktor kesamaan tersebut adalah persamaan nasib, persamaan ideologi politik, persamaan kepentingan, persamaan musuh, persamaan tujuan.
  3. Kelompok sosial tersebut berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
  4. Kelompok sosial tersebut bersistem dan berproses.

Kriteria-kriteria bentuk atau tipe dalam kelompok sosial diklasifikasikan berdasarkan:

  1. Besar kecilnya jumlah anggota
  2. Derajat interaksi sosial
  3. Kepentingan dan wilayah
  4. Cara individu memengaruhi kelompok
  5. Derajat organisasi
  6. Kesadaran akan jenis, hubungan sosial, dan tujuan yang sama

Jenis-jenis kelompok sosial

Adapun Soerjono Soekanto membagi kelompok sosial menjadi beberapa, yaitu macam sebagai berikut:

  • Berdasarkan besar kecilnya anggota kelompok

Menurut George Simmel, besar kecilnya jumlah anggota kelompok akan memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad.

Kemudian monad dikembangkan menjadi dua orang atau diad, dan tiga orang atau triad, dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Hasilnya makin banyak jumlah anggota kelompoknya, pola interaksinya juga berbeda.

  • Berdasarkan derajat interaksi dalam kelompok

Derajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga, masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling mengenal dengan baik (face-to-face groupings).

Hal ini berbeda dengan kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.

  • Berdasarkan kepentingan dan wilayah

Sebuah masyarakat setempat (community) merupakan suatu kelompok sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu. Adapun asosiasi (association) adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu.

  • Berdasarkan kelangsungan kepentingan

Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial.

Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang kabenataannya hanya sebentar karena kepentingannya juga tidak berlangsung lama. Namun, sebuah asosiasi mempunyai kepentingan yang tetap

  • Berdasarkan derajat organisasi

Kelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang terorganisasi dengan razil seperti negara. TNI, perusahaan, dan sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan.

Baca juga: Pengertian Kelompok Sosial dan Ciri-cirinya

Referensi:

  • Tabi’in, A. (2017). Menumbuhkan sikap peduli pada anak melalui interaksi kegiatan sosial. IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 1(1).
  • Putra, I. B. S. (2018). Sosial control: sifat dan sanksi sebagai sarana kontrol sosial. Vyavahara Duta, 13(1).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com