Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Langkah Penerapan Segitiga Restitusi, Apa Saja?

Kompas.com - 07/07/2023, 22:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat murid atau anak melakukan kesalahan, biasanya orang dewasa cenderung memperhatikan kesalahan yang dilakukan ketimbang mencari cara bagi mereka untuk memperbaiki diri.

Dikutip dari buku Catatan Penggerak Merdeka Belajar (2023) oleh Milaini dan teman-teman, salah satu pedekatan yang dapat diterapkan dalam disiplin positif adalah restitusi.

Restitusi adalah proses menciptkan kondisi bagi muris untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka dengan karakter lebih kuat.

Sebagai informasi, pada restitusi juga dikenalkan segitiga restitusi yang tampak pada gambar berikut:

segitiga restitusi

Segitiga restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah.

Melalui pendekatan restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi dengan mengajak murid berefleksi tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka sehingga merka menjadi pribadi yang lebih baik dan menghargai dirinya.

Baca juga: Komunikasi Anak berdasarkan Usia Tumbuh Kembang

Segitiga Restitusi

Dilansir dari buku Evolusi Pendidikan Bersama Calon Guru Penggerak (2022) oleh Rusliy dan teman-teman, restitusi adalah sebuah cara menanamkan disiplin positif pada murid.

Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. Tujuannya untuk memperbaiki hubungan.

Tindakan ini adalah tawaran, bukan paksaan. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri, mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan, dan lebih berfokus pada karakter bukan tindakan.

Baca juga: Tahapan Komunikasi Anak dalam Bersosialisasi

Langkah-langkah segitiga restitusi

Adapun strategi untuk melakukan restitusi meliputi:

  1. Menstabilkan identitas/stabilize the identity
  2. Validasi tindakan yang salah/validate the Misbeh
  3. Menanyakan keyakinan /Seek the Belief

Dalam hal ini, peran guru/orangtua sangat penting untuk menciptakan kondisi yang membuat murid/anak bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi dengan berkata, "semua orang pasti pernah berbuat salah", dan bukan mengatakan "kamu harus lakukan ini, kalau tidak maka..."

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Komunikasi dengan Anak

Langkah pertama

Langkah pertama yang dilakukan pada segitiga restitusi yakni pada bagian dasar segitiga adalah menstabilkan identitas.

Jika anak berbuat salah maka ada kebutuhan dasar mereka yang tidak terpenuhi.

Bagian dasar segitiga restitusi memiliki tujuan untuk merubah orang yang gagal karena telah berbuat kesalahan menjadi orang yang sukses.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com