Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Mikroorganisme Lokal (MOL)

Kompas.com - 06/04/2023, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Proses pembusukan atau dekomposisi pada setiap bahan organik di alam dapat dilakukan oleh mikroorganisme yang ada di lingkungan sekitar.

Untuk mempercepat proses pembuatan kompos atau pupuk organik cair, dikenal istilah MOL atau mikroorganisme lokal.

MOL dapat diperbanyak dengan menggunakan bahan-bahan tertentu seperti gula merah atau pasir serta air kelapa atau batang tebu.

Selain itu, bahan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung, singkong, atau ubi juga diperlukan.

Bahan organik yang mengandung banyak mikroorganisme pengurai seperti buah-buahan busuk atau batang pisang yang sudah membusuk juga diperlukan.

Bahan organik yang belum busuk seperti rebung dan sabut kelapa juga dapat dimanfaatkan, namun sebaiknya dihaluskan terlebih dahulu. Air yang digunakan untuk proses tersebut sebaiknya berasal dari kolam ikan.

Baca juga: Dekomposer: Definisi, Fungsi, dan Tahapan Proses Dekomposisi

Akan tetapi, jangan sampai menggunakan air yang memiliki kandungan kaporit tinggi. Tempat untuk memperbanyak MOL sebaiknya terbuat dari bahan plastik, kaca, atau tembikar karena MOL bersifat asam dan korosif.

Cara memperbanyak MOL, sebagai berikut:

  1. 10 liter air cucian beras, 2 buah gula merah yang dihaluskan/dicairkan, serta satu buah pepaya busuk yang sudah ditumbuk dimasukkan ke dalam ember.
  2. Tutuplah ember dengan kertas atau kain agar serangga tidak masuk ke campuran tersebut, namun tetap bisa ditembus udara atau oksigen.
  3. Campuran disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
  4. Setelah 14 hari, campuran akan mengeluarkan bau asam. Adanya bau asam menunjukkan bahwa proses tersebut berhasil.
  5. Selanjutnya, MOL siap untuk digunakan mempercepat pengomposan (MOL tidak diencerkan terlebih dahulu) dan untuk mempercepat pembuatan pupuk organik cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu.
  6. Apabila bau yang tercium adalah bau busuk, berarti proses memperbanyak MOL tidak berhasil. Hal ini disebabkan oleh kurang banyaknya salah satu komponen, baik itu gula atau singkong. MOL ini tetap masih bisa dimanfaatkan untuk memberikan bahan organik tambahan pada tanah.

Baca juga: Mengapa Penggunaan Pupuk Kimia dapat Memicu Pemanasan Global?

Kombinasi bahan-bahan lain untuk perbanyakan MOL adalah nasi basi. Bila sumber mikroba pengurainya adalah nasi basi, maka dapat digunakan air biasa.

Nasi basi sekaligus sebagai sumber tepung. MOL yang sudah jadi bisa disimpan dalam botol-botol tertutup. 

Cairan MOL harus penuh diisikan sampai ke ujung atas mulut botol, udara/oksigen menjadi minimal untuk mengurangi aktivitas fermentasi yang bisa menyebabkan botol menggelembung.

Sekitar 14 hari sekali botol-botol ini perlu dibuka untuk memberikan kesempatan mikroba beraktivitas dan tetap hidup serta mengeluarkan gas metan yang terbentuk dalam botol tersebut.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com