KOMPAS.com - Dalam seni rupa, bentuk memainkan peranan penting. Bentuk memberikan kesan tertentu kepada mereka para penikmat seni.
Salah satu bentuk dalam unsur seni rupa yaitu bentuk geometris.
Bentuk geometris sering dijadikan isnpirasi dalam membuat karya seni rupa, seperti motif batik dan lukisan.
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata geometri diartikan sebagai ilmu ukur. Sedangkan dalam bentuk, geometri adalah rupa atau wujud yang dapat dilihat atau ditampilkan.
Baca juga: Ciri-ciri Umum Karya Seni Rupa Daerah
Dikutip dari The Met Museum, seni geomteri merupakan fase seni Yunani yang ditandai dengan munculnya motif geometris pada vas.
Puncak keberadaan motif geometri terjadi pada akhir Zaman Kegelapan Yunani, sekitar 900 - 700 Sebelum Masehi.
Pada saat itu, pusat seni geometri berada di Athena dan menyebar di sekitar kota-kota perdagangan di Kepulauan Aigea.
Periode Geometris terbagi menjadi empat massa, yaitu Periode Protogeometris, Periode Geometris Awal, Geometris Pertengahan, dan Akhir.
Sedangkan, dilansir dari buku Temuan yang Mengubah Dunia (2013) oleh Syaifuddin, seni geometri adalah perpaduan bentuk-bentuk dasar seperti garis, segi empat, segeitiga, dan lingkaran.
Pola tersebut menjadi pusat seni lukis dekoratif umat Islam. Suatu bentuk seni yang sepenuhnya berdasarkan bentuk-bentuk matematika.
Baca juga: Jenis Kritik Karya Seni Rupa
Penemu asal Italia, Leonardo da Vinci begitu mengagumi seni geometri buatan umat Islam ini, dia mencoba membuat beberapa pola geomteri.
Gabungan antara bentuk geometri dengan bentuk tumbuhan disebut dengan seni Arabesque.
Mengutip dari jurnal Ekspresi Bentuk Geometris melalui Penggarapan Tekstil Tapestri (2018) karya Miftahun Naufa, bentuk geometris adalah bentuk yang memiliki ukuran atau dapat diukur secara matematis.
Bentuk geometris memiliki garis sudut yang tegas, lurus, serta teratur. Bisa dikatakan jika seluruh motif seni rupa dengan bentuk geometris bisa diukur, memiliki wujud yang jelas, dan dapat didefinisikan secara pasti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.