KOMPAS.com - Dalam momen tertentu, manusia terkadang menangis. Ketika merasa sedih, terharu, bahkan bahagia sekalipun, manusia bisa menangis. Hal ini wajar terjadi dan tentunya pernah dialami hampir setiap manusia.
Disadari atau tidak, menangis bisa menyebabkan mata bengkak. Dalam dunia medis, kulit sekitar mata yang tampak atau mengalami bengkak disebut periorbital edema. Penyebabnya bermacam-macam, namun pada umumnya disebabkan oleh retensi cairan.
Melansir dari situs Medical News Today, ada tiga jenis cairan air mata yang diproduksi tubuh. Pertama, air mata basal yang melumasi dan melindungi bagian depan mata. Kedua, air mata refleks berfungsi menghilangkan iritasi. Ketiga, air mata emosional yang dipengaruhi perasaan atau emosi seseorang.
Ketika menangis, manusia cenderung mengeluarkan air mata emosional dalam jumlah banyak dari mata serta hidung. Ketika tubuh bekerja untuk menyerap kembali cairan tersebut, ada beberapa yang bertahan di jaringan di bawah mata. Akibatnya mata membengkak.
Baca juga: Apakah di Antartika ada Tanaman?
Dikutip dari situs Discovery, air mata yang dikeluarkan manusia diproduksi oleh sistem lakrimal. Ketika banyak mengeluarkan air mata, sistem lakrimal kewalahan. Karena air mata yang biasanya diserap oleh hidung, kembali lagi dikeluarkan dari mata.
Saat sistem lakrimal kewalahan, disinilah proses pembengkakan mata terjadi. Proses osmosis yang digunakan untuk menyeimbangkan kandungan garam di kedua mata ketika menangis terlalu lama, menyebabkan mata membengkak.
Kondisi mata bengkak akan semakin parah jika digosok sewaktu masih menangis. Selain sistem lakrimal, pelebaran pembuluh darah juga dapat membuat mata bengkak. Apabila produksi air mata sangat banyak, pembuluh darah di area mata otomatis melebar untuk meningkatkan aliran darah ke sekitar mata.
Walau hingga saat ini tidak ada cara pasti untuk mengurangi bengkak pada mata seusai menangis, setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar bengkak pada area sekitar mata berkurang. Berikut caranya:
Baca juga: Tahukah Kamu, Kereta Maglev Berjalan Menggunakan Gaya Magnet?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.