KOMPAS.com - Perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa lepas dari perjuangan Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara merupakan pendiri Taman Siswa sebagai fasilitas pendidikan kaum pribumi. Sehingga kaum pribumi mendapatkan pendidikan yang sama dengan orang-orang bangsawan.
Ki Hajar Dewantara dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pada 28 November 1959 melalui SK Presiden No 305 Tahun 1959 oleh Presiden RI Sukarno.
Dalam buku 27 Karakter Tauladan Tokoh Indonesia (2019) oleh Rahmat Putra Tudha, berikut sikap teladan dari Ki Hajar Dewantara:
Hal ini artinya seseorang harus mencurahkan segala usaha dan upaya dalam bisang pendidikan, baik pelajar maupun guru. Jasilnya adalah kesadaran betapa pentingnya pendidikan.
Baca juga: Sikap Teladan dari Raden Ajeng Kartini
Cinta pada pendidikan juga dapat diartikan pengabdian diri terhadap pendidikan. Seperti Ki Hajar Dewantara yang sangat mencintai pendidikan.
Hingga beliau mendedikasikan hidupnya membangun konsep pendidikan di Indonesia. Selain itu juga menyadarkan pemerintah betapa pentingnya pendidikan.
Beliau terus berupaya membuat metode baru dalam pendidikan dan mencurahkan hidupnya sebagai tenaga pelajar. Sehingga gelar Bapak Pendidikan disandangnya.
Baca juga: Teladan Tokoh Persatuan dari Papua
Dilansir dari buku Kesadaran Nasional dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan (2008) karya Slamet Muljana, seorang guru harus memiliki tiga sifat yang menjadi semboyan Ki Hajar Dewantara, yaitu:
Perilaku guru akan menjadi sarana penyampaian pesan paling efektif bagi peserta didik. Perilaku ini yang akan menjadi teladan bagi kehidupan sosial peserta didik.
Perlawanan ketidakadilan masa penjajahan Belanda membuat Ki Hajar Dewantara bergabung ke organisasi Boedi Oetomo.
Baca juga: Biografi Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Bangsa
Beliau membangun kekuatan melalui organisasi-organisasi yang bergerak di bidang politik dan sosial. Perlawanannya dilakukan lewat dunia pendidikan.
Beliau memperjuangkan pendidikan kepada kaum pribumi agar dapat melawan penindasan yang dilakukan oleh para penjajah. Dari situlah lahir pejuang-pejuang intelektual dari kaum pribumi.
Pemuda-pemuda berpendidikan ini menjadi kekuatan baru dalam menghadapi penjajah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.