Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membedakan Fakta dan Opini

Kompas.com - 15/12/2020, 18:21 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kalian membaca suatu teks, kemudian bingung menentukan mana fakta mana opini? Keduanya tentu dapat dibedakan.

Sebelum mempelajari secara rinci perbedaannya, ada baiknya kita mengetahui pengertian fakta dan opini terlebih dulu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta diartikan sebagai hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan. Fakta juga memiliki arti, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Sedangkan opini adalah pendapat. Menurut Udin Suchaini dalam Menjual Gagasan dengan Tulisan (2018), opini merupakan jenis tulisan yang berisi gagasan, ulasan, atau kritik terhadap persoalan yang berkembangan di masyarakat dan ditulis dengan bahasa ilmiah populer.

Dari pengertian tersebut, fakta dan opini sudah jelas berbeda. Fakta didasarkan pada kenyataan, sedangkan opini didasarkan pada sudut pandang pribadi.

Perbedaan lainnya dapat ditengarai dengan mengenali beberapa hal yang terdapat dalam fakta dan opini. Berikut beberapa hal yang terdapat dalam teks fakta:

  • Teks yang memuat fakta bersifat obyektif. Obyektif maksudnya sesuai keadaan yang terjadi tanpa ada pengaruh pendapat pribadi.
  • Teks fakta menjawab unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how).
  • Data dalam teks fakta dapat berupa angka yang menunjukkan jumlah tertentu atau statistik.
  • Data dalam teks fakta dapat dibuktikan kebenarannya oleh semua orang.
  • Dalam beberapa teks fakta, biasanya terdapat kebenaran berlapis. Kebenaran berlapis terjadi ketika fakta yang terjadi menit ini, belum tentu sama dengan fakta di menit berikutnya. Hal ini sering terjadi pada fakta yang masih berkembang, contohnya seperti data hitung cepat Pilkada, data korban Covid-19, dan sejenisnya.

Baca juga: Fakta dan Opini: Arti dan Ciri-cirinya

Sedangkan opini mengadung beberapa hal sebagai berikut:

  • Teks yang memuat opini bersifat subyektif. Subyektif maksudnya berdasarkan pendapat dan sudut pandang penulis.
  • Teks opini berisi tanggapan penulis atas sebuah masalah atau kejadian.
  • Teks opini biasanya memuat pendapat, saran, atau uraian yang menjelaskan pandangan penulis.
  • Teks opini tidak memiliki beban untuk menjawab unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how).
  • Teks opini dapat berisi bayangan penulis atas peristiwa yang belum pasti terjadi.
  • Teks opini memuat kata yang mengandung probabilitas. Misalnya mungkin, rasanya, sepertinya, dan sejenisnya.
  • Teks opini memuat kata yang mengandung saran atau solusi. Misalnya seharusnya, sebaiknya, seyogianya, dan sejenisnya.
  • Pandangan penulis dalam teks opini bisa jadi berbeda dengan pendapat orang lain. Namun opini yang berkualitas ditunjang dengan fakta yang kuat dan pola pikir yang logis.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, kita dapat membedakan mana teks yang mengandung fakta, mana yang opini.

Bila kita membaca surat kabar atau media online, redaksi sudah memisahkan mana rubrik berisi opini dan mana rubrik berita yang di dalamnya terkandung fakta. Rubrik tersebut memudahkan kita mengetahui mana fakta dan opini.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com