Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2024, 12:35 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber BGR

KOMPAS.com - Sekitar tahun 2021 lalu, sebuah penelitian mengenai gigi menarik perhatian banyak pihak.

Bagaimana tidak, penelitian itu mencoba untuk menumbuhkan kembali gigi manusia.

Baca juga: Bagaimana Orang Membersihkan Gigi Sebelum Pasta Gigi Diciptakan?

Dan kini kabar terbaru obat penumbuh gigi tersebut akhirnya akan diuji pada manusia tahun ini dan telah dijadwalkan secara resmi.

Mengutip BGR, Rabu (15/5/2024) tahap pertama uji coba pada manusia akan dimulai pada bulan September.

Sebanyak 30 pria dewasa yang sehat akan berpartisipasi dalam uji coba tersebut. Peserta itu kehilangan setidaknya satu gigi belakang.

Kemudian fase 2 uji coba, sementara dijadwalkan pada tahun 2025 dan bakal melibatkan pasien berusia antara dua dan tujuh tahun yang telah didiagnosis menderita anodontia bawaan dan kehilangan setidaknya empat gigi sejak lahir.

Penemuan dan pengujian selanjutnya terhadap obat penumbuh gigi ini menarik karena sejumlah alasan.

Hal yang paling penting adalah penggantian gigi yang hilang akan jauh lebih terjangkau karena tanpa memerlukan operasi super invasif yang membuat pasien dengan gigi palsu khawatir mengalami patah dan harus menggantinya lagi.

Tim yang bertanggung jawan atas penemuan obat penumbuh gigi ini sendiri telah mengujinya secara ekstensif pada hewan tahun 2018 yang lalu.

Mereka menemukan obat penumbuh gigi ini tidak memiliki efek samping pada hewan dan melihat gigi baru berhasil tumbuh pada musang.

Baca juga: Mitos atau Fakta: Mencabut Gigi Atas dapat Sebabkan Kebutaan

Musang memiliki tunas gigi yang sangat mirip dengan manusia, sehingga menunjukkan bahwa obat penumbuh gigi seharusnya bereaksi serupa di mulut manusia juga.

Obat tersebut sebagian besar berfokus pada penonaktifan protein yang disebut USAG-1, yang diyakini dapat menghentikan perkembangan tunas gigi menjadi gigi susu atau gigi permanen.

Jika uji coba pada manusia berjalan dengan sukses tanpa masalah, maka banyak yang berharap bahwa obat penumbuh gigi ini ditingkatkan skalanya dan tersedia bagi pasien yang membutuhkannya sebelum akhir dekade ini.

Meskipun tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien dengan agenesis gigi, suatu kondisi genetik yang menyebabkan tidak adanya gigi, obat ini diharapkan dapat digunakan lebih dari itu untuk membantu siapa saja yang kehilangan gigi karena alasan apa pun sepanjang hidup mereka.

Baca juga: Bakteri Penyebab Gigi Berlubang Ditemukan di Geraham Berusia 4.000 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com