Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Waktu Dapat Bergerak 9 Persen Lebih Lambat bagi Manusia

Kompas.com - 16/05/2024, 06:32 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian baru menjelaskan bagaimana seorang yang berolahraga merasa waktu berjalan 8-9 persen lebih cepat dibandingkan waktu sebenarnya, membuat jam terasa berdetak lebih lambat.

Baca juga: Kenapa Beberapa Memori Bisa Kita Ingat dalam Waktu yang Lama?

Bagaimana waktu terasa lebih lambat?

Penelitian baru-baru ini yang terbit dalam jurnal Brain and Behavior dilakukan pada 33 peserta. Peserta diminta menyelesaikan lintasan sepeda stasioner sejauh 4000 meter. Mereka diminta memperkirakan interval 30 detik di lima titik. 

Menariknya, rata-rata peserta mengira 30 detik telah berlalu padahal sebenarnya hanya 27 detik yang berlalu. Artinya, mereka merasa 8-9 persen lebih cepat dibandingkan waktu sebenarnya, membuat jam terasa berdetak lebih lambat selama berolahraga.

Sebuah studi ilmiah tahun 2020 diterbitkan dalam Experimental Brain Research menemukan bahwa manusia merasa bahwa waktu berlalu lebih lambat ketika mereka mengamati gerakan biologis dibandingkan dengan gerakan non-biologis.

Hal tersebut sebenarnya sejalan dengan teori relativitas umum Albert Einstein.

Teori relativitas umum 

Teori tersebut menjelaskan  bahwa waktu bersifat relatif, artinya lajunnya dapat bervariasi tergantung pada kecepatan dan medan gravitasi, dikutip dari Space.

Semakin cepat seseorang bergerak, semakin lambat waktu akan berjalan baginya dibandingkan dengan orang yang diam. Efek ini menjadi sangat signifikan pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya.

Contohnya, jika seorang astronot bergerak dengan kecepatan 90% dari kecepatan cahaya, waktu baginya akan berjalan 2 kali lebih lambat dibandingkan dengan orang di Bumi.

Baca juga: Einstein Terbukti Benar, Teori Relativitas Umum Bekerja di Galaksi Lain

Selain itu, semakin kuat medan gravitasi di sekitar seseorang, semakin lambat waktu akan berjalan baginya. Efek ini paling terlihat di dekat objek dengan gravitasi yang sangat kuat, seperti lubang hitam.

Contohnya, di dekat lubang hitam supermasif, waktu dapat berjalan jutaan kali lebih lambat dibandingkan dengan di Bumi.

Perlu diingat bahwa efek perlambatan waktu ini biasanya sangat kecil dalam kehidupan sehari-hari, dalam penelitian efeknya tidak lebi dari 10 persen. Hanya pada kecepatan yang sangat tinggi atau medan gravitasi yang sangat kuat efek ini menjadi signifikan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com