Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2024, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecerdasan hewan bisa sangat mengesankan. Dari strategi berburu orca yang sangat menakutkan, hingga kucing yang cukup pintar untuk memecahkan teka-teki kognitif.

Namun, spesies hewan apakah yang memiliki otak terbesar dan apakah otak besar berhubungan juga dengan kecerdasan yang tinggi?

Baca juga: Kapan Mamalia Terbesar Pernah Hidup di Bumi?

Dikutip dari IFL Science, Jumat (3/5/2024), pemenang tak terbantahkan dalam hal otak terbesar di antara spesies hewan mana pun adalah paus sperma.

Paus sperma memiliki berat otak mencapai sekitar 9 kilogram.

Masih ada perdebatan apakah otak sebesar itu juga memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.

Namun, sebuah penelitian pada tahun 2021 menemukan bahwa pada masa-masa awal perburuan paus, tingkat keberhasilan menombak paus turun hampir 60 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa mungkin paus-paus tersebut sedang belajar bagaimana menghindari pemburu atau mereka mampu menyampaikan informasi kepada kawanannya sehingga memberi mereka kemampuan komunikasi dan kecerdasan yang lebih dari diperkirakan sebelumnya.

Tentang paus sperma

Dilansir dari Live Science, paus sperma hidup di lautan di seluruh dunia. Jangkauan geografis mereka mencakup hampir seluruh perairan laut yang kedalamannya lebih dari 1.000 m dan tidak tertutup es.

Di kedalaman laut, paus sperma ini akan berburu cumi-cumi raksasa dan mangsa lainnya.

Usia, jenis kelamin, ketersediaan makanan, dan faktor-faktor lain memengaruhi tempat tinggal dan perjalanan paus sperma, tetapi migrasi mereka tidak dapat diprediksi atau dipahami dengan baik seperti spesies paus lainnya.

Baca juga: Trilogi Toksin Hewan: Bisa Ular, untuk Menyerang Musuh atau Memakan Mangsa?

Jantan dewasa mungkin melakukan migrasi panjang ke perairan yang lebih dingin menuju kutub untuk mendapatkan sumber makanan yang lebih baik, sedangkan betina dan anak-anaknya tinggal di perairan tropis yang lebih hangat sepanjang tahun.

Manusia memburu paus sperma pada tahun 1800-an hingga 1990-an untuk diambil minyak spermacetinya yang digunakan dalam lampu minyak dan produk lainnya.

Perburuan ikan paus kini dilarang di sebagian besar negara, dan perdagangan komersial sebagian besar telah dihentikan.

Namun, menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), populasi paus sperma belum pulih dari perburuan paus dan mereka masih rentan terhadap kepunahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com