Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Buang Air Besar Selalu Disertai Buang Air Kecil?

Kompas.com - 08/05/2024, 11:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika datang ke toilet, ada pertanyaan penting yang sering kali membuat orang penasaran: mengapa setiap kali kita buang air besar, kita juga merasa perlu untuk buang air kecil?

Fenomena ini, meskipun umum, sebenarnya memiliki dasar ilmiah yang menarik.

Baca juga: Kenapa Buang Air Besar Terasa Sangat Melegakan?

Mengutip Science Focus, Kontrol terhadap pengeluaran kotoran tubuh kita dikendalikan oleh otot melingkar yang disebut sfingter. Sfingter eksternal berada di bawah kendali kita.

Sfingter di sekitar uretra lebih kecil dari yang di sekitar anus, jadi ketika Anda memutuskan untuk buang air kecil, Anda dapat mengendurkannya tanpa mengendurkan seluruh dasar panggul.

Ini berarti Anda bisa buang air kecil tanpa harus buang air besar secara bersamaan.

Namun, ketika Anda buang air besar, relaksasi sfingter anal yang lebih kuat juga menurunkan ketegangan pada sfingter urin yang lebih lemah, sehingga memungkinkan urin keluar pada saat yang bersamaan.

Meskipun demikian, hal ini tidak selalu terjadi – mungkin saja, namun sulit, untuk melakukan satu hal tanpa melakukan hal lainnya.

Baca juga: Mengapa Kita Tidak Buang Air Kecil Saat Tidur?

Mengutip Health Digest, seperti yang dijelaskan oleh ahli bedah NHS Dr. Karan Rangarajan dalam platform YouTube-nya, sfingter urin lebih kecil dan lemah dibandingkan dengan sfingter anal, dan ini memengaruhi mengapa Anda buang air kecil saat buang air besar tetapi jarang buang air besar saat buang air kecil.

“Saat Anda buang air kecil, Anda dapat dengan mudah mengendurkan sfingter eksternal yang lebih kecil dan lemah di sekitar uretra tanpa mengendurkan seluruh dasar panggul atau sfingter ani,” jelas Rangarajan.

Inilah sebabnya mengapa Anda bisa buang air kecil tanpa merasa perlu buang air besar.

Namun, ketika Anda buang air besar dan sfingter ani eksternal Anda mengendur, karena sfingter tersebut jauh lebih kuat dan lebih besar, ketegangan pada sfingter urinaria juga akan berkurang, kata Dr. Rangarajan.

"Jadi Anda bisa buang air kecil sambil buang air besar," tambahnya.

Baca juga: Apa Penyebab Sering Buang Air Kecil di Malam Hari?

Sebagai tambahan, tahukah Anda bahwa mengendalikan otot-otot tersebut adalah sesuatu yang kita pelajari seiring bertambahnya usia, setelah menjadi balita dengan refleks yang tidak disengaja?

Saat Anda tumbuh dan dewasa, Anda dapat menahan buang air besar sampai Anda menemukan kamar mandi atau menahan kencing sampai Anda sampai di rumah saat dalam perjalanan.

Bicara soal menahan kencing dan tinja, hal ini tidak dianjurkan oleh para ahli dan berdampak buruk bagi kesehatan, apalagi jika sering dilakukan.

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com