Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kungkang Si Lambat vs Predator, Siapa Pemenangnya?

Kompas.com - 13/08/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kungkang dikenal sebagai hewan yang bergerak sangat lambat sehingga akan mudah untuk berasumsi jika mereka menjadi mangsa yang mudah bagi predator saat berada di tanah.

Namun kamera jebakan di hutan belantara Amazon berhasil menangkap momen yang di luar dugaan.

Baca juga: 5 Hewan Paling Lambat di Dunia Selain Kukang

Rekaman itu menunjukkan seekor kungkang melawan dan melarikan diri dari seekor ocelot (sejenis kucing liar) yang berusaha menangkapnya.

Rekaman dramatis yang difilmkan oleh Stasiun Keanekaragaman Hayati Tiputini di Amazon Ekuador menunjukkan kungkang berjari dua (Choloepus didactylus) diserang ketika sedang mengunjungi daerah berawa yang dikenal sebagai saladero atau tempat untuk menjilat mineral.

Dalam rekaman, kungkang terlihat menghalau serangan ocelot (Leopardus pardalis) dengan beberapa pukulan cepat sehingga dapat melarikan diri relatif cepat di sepanjang batang kayu.

Rekaman yang langka

Mengutip Science Alert, Jumat (11/8/2023) rekaman yang diambil ini cukup langka.

Mengapa, peneliti dari Universidad de los Andes di Kolombia, Universitas Texas, Austin di AS, dan Universidad San Francisco de Quito di Ekuador dalam makalahnya menjelaskan.

Pertama, serangan predator tidak sering tertangkap kamera.

Kedua, kungkang biasanya akan mengunjungo saladero di malam hari, di mana situasinya lebih aman.

Ketiga, kungkang sebelumnya tidak dianggap sebagai target ocelot dan tidak jelas bagaimana hewan tersebut berencana untuk memangsa kungkang.

Baca juga: Apakah Kungkang Termasuk Hewan yang Berbahaya?

"Kungkang berjari dua dan ocelot adalah hewan yang sulit dipelajari," kata antropolog Anthony Di Fiore, dari University of Texas di Austin.

"Mereka pendiam, sukar dipahami dan sulit ditemukan dan diamati di alam liar," katanya lagi.

Siapa yang menang?

Peneliti tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah kungkang berhasil melarikan diri sepenuhnya tanpa cedera, karena keterbatasan bidang pandang jebakan kamera.

Namun, setelah peneliti kembali ke tempat kejadian dua hari setelah video di rekam, mereka tidak menemukan bukti kungkang yang mati.

Kunjungan kungkang yang tercatat ke saladero terbilang sangat sedikit, hanya satu dalam hampir 4000 malam.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kungkang, Hewan yang Gerakannya Sangat Lambat

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com