KOMPAS.com - Tidur yang cukup menjadi salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh supaya bisa beraktivitas kembali keesokan paginya.
Namun bukan hanya soal durasi tidur yang cukup saja. Para ahli sepakat bahwa tidur pada waktu atau jam yang sama setiap malam, tidak terkecuali akhir pekan dan hari libur, dapat berdampak positif bagi tubuh.
Dikutip dari BBC, Kamis (10/10/2023) penelitian menunjukkan perbedaan kecil dalam kebiasaan tidur dapat menyebabkan perubahan yang tidak sehat pada bakteri di usus.
Oleh karenanya, dengan menjaga waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten, serta makan makanan yang seimbang dapat membantu mengurangi risiko penyakit.
Hasil tersebut didapatkan dari sebuah studi 1000 orang dewasa yang dilakukan oleh para ilmuwan Kings College London.
Baca juga: Durasi Waktu Tidur Penting untuk Hindari Risiko Penyakit Jantung, Ini Saran Dokter
Mereka menemukan perbedaan 90 menit di waktu tidur malam hari dapat memengaruhi jenis bakteri yang dtemukan di usus manusia.
Sementara memiliki berbagai spesies bakteri yang berbeda dalam sistem pencernaan sangat penting.
Beberapa lebih baik dari yang lain tetapi mendapatkan campuran bakteri yang tepat adalah kunci untuk mencegah sejumlah penyakit.
Tidur dan bangun pada waktu yang sangat berbeda selama seminggu dibandingkan dengan akhir pekan dikenal sebagai jetlag sosial.
"Jetlag sosial (waktu tidur dan bangun yang berbeda) ini dapat mendorong spesies mikrobiota yang di pencernaan menjadi bermasalah dan tidak menguntungkan untuk kesehatan," kata Kate Bermingham, penulis studi ini.
Baca juga: Berapa Jam Waktu Tidur yang Baik untuk Anak Sekolah, Remaja dan Dewasa?