KOMPAS.com - Tanaman porang, dengan nama latin Amorphophallus mueleri blume, adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat menarik untuk dibudidayakan secara luas. Untuk budidaya tanaman porang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Produk komoditas dari tanaman porang memiliki beragam manfaat seperti bahan baku kosmetik, lem, jelly, dan bahan pangan rendah kalori. Sebagai bahan pangan, porang mudah diolah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, umbi porang sarat akan glukomanan yang baik untuk kesehatan. Umbi porang memiliki nilai ekonomis tinggi, bahkan permintaan ekspor ke Jepang, China, Vietnam, dan Australia.
Tanaman porang yang dibudidayakan harus memiliki kualitas baik, sehingga dibutuhkan beberapa kondisi yang mendukung budidaya tanaman porang tumbuh secara optimal, seperti:
Baca juga: Kenapa Harga Tanaman Porang Mahal? Ini 6 Alasannya Menurut Pakar IPB
Dalam mempersiapkan lahan untuk budidaya tanaman porang, Anda harus memahami menanam di lahan datar atau miring karena membutuhkan penanganan yang berbeda, sebagai berikut:
Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma, lalu dibuat guludan selebar 50 cm dan tinggi 25 cm, dengan panjang disesuaikan terhadap lahan. Anda dapat membuat jarak antar guludan selebar 50 cm.
Untuk budidaya porang di lahan miring, setelah dibersihkan tidak perlu diolah. Buatlah lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilakukan saat penanaman.
Bibit tanaman porang dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif (biji, bulbil/katak). Bibit yang dipilih adalah dari umbi dan bulbil yang sehat.
Baca juga: Apa Itu Tanaman Porang?